Apakah memang sudah se-bar-bar itukah perilaku bangsa di negeri ini, apakah fenomena keributan tersebut sudah jadi ataupun semakin menjadi bagian dari kebencian dan permusuhan yang membudaya di negeri ini?
Budaya kebencian dan permusuhan yang mengedepankan saling mencaci, saling memaki, saling menghujat, saling menghina, saling nyinyir dan sejenisnya bila menyikapi suatu fenomena, peristiwa, dan lain sebagainya yang bhineka di negeri ini.
Ya, memang amatlah sangat menyedihkan, memprihatinkan dan sungguh membuat mengelus dada, bila mengamati keributan dan keberisikan ruang publik yang turut menyoal hal terkait Nikita dan Rizieq yang akhirnya turut membuat ribut publik tersebut.
Perseteruan yang terjadi di antara Nikita dan Rizieq yang nggak penting banget ini, masihlah salah satunya saja dari sekian banyaknya berbagai fenomena dan peristiwa aktual yang kerap terjadi di negeri ini.
Sebab secara umumnya yang kerap terjadi belakangan ini adalah, setiap ada fenomena dan peristiwa aktual yang berlaku di ruang publik ini seringkali hanya disikapi dengan kebencian dan sikap bar-bar oleh publik.
Kondisi inilah yang tentunya yang layak menjadi evaluasi dan instrospeksi bagi bersama, karena kalaulah tidak disadari secara bersama, maka akan sangat berbahaya bagi persatuan dan kesatuan bangsa di negeri ini.
Oleh karenanya, kaitannya dengan keributan yang terjadi di antara Nikita dan Rizieq dan pihak terkaitnya masing-masing, maka publik agar seyogianya dapat bijaksana menyikapinya.
Bijak dan toleran menempatkan di mana letak saling menghargai di antara bangsa yang bhineka ini, bijak menghargai perbedaan-perbedaan yang terdapat di dalam kebhinekaan bangsa tersebut.
Terkhusus bagi Nikita dan Rizieq, termasuk pihak terkait di antara keduanya, agar dapatnya memahami dengan apa yang terjadi di ruang publik.
Sehingga harus bertanggung jawab secara moral untuk segera menyelesaikannya, dan agar kiranya dapat secara bijak sebagai mana mestinya dalam menempatkan diri masing-masing, soal siapa Habib Rizieq Shihab dan siapa Nikita Mirzani termasuk berbagai pihak terkait keduanya.
Agar kiranya tak perlu semakin mengumbar hal-hal yang justru sifatnya semakin menimbulkan kontroversi, nggak genah, menimbulkan kebencian serta memecah belah bangsa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!