Komunikasi dalam hal bisnis terkadang memang harus membuat Anda bertindak manipulatif untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan.
Bertindak komunikasi yang manipulatif maksudnya disini adalah, Anda melakukan suatu proses rekayasa dengan penambahan, pensembunyian, penghilangan atau pengkaburan terhadap bagian atau keseluruhan sebuah realitas, kenyataan, hingga fakta-fakta dalam hal bisnis Anda.
Tindakan komunilasi yang manipulatif dalam bisnis ini seperti misal, berbicara tentang profil Anda, profil kantor Anda, dan bisnis Anda pribadi ataupun bisnis kantor Anda kepada klien.
Sehingga berkaitan dengan itu pada saat Anda bernegosiasi, maka Anda jadi memanipulasinya dengan berbagai cara, untuk bisa memperoleh kepercayaan dari klien.
Bahkan, seringkali justru jadi tenggelam terlalu dalam, karena Anda terkesan terlalu melebih-lebihkan keadaan dari kondisi yang sebenarnya untuk memberi kesan yang positif, bahwa apa yang anda bicarakan adalah memang benar adanya.
Tidak salah juga sih dan memang tidak ada larangannya dalam hal berbisnis, bila Anda bertindak memanipulasi terkait apa yang anda bicarakan tersebut.
Sebab komunikasi manipulatif adalah salah satu bagian juga dari strategi bisnis, khususnya dalam strategi pencitraan dan pemasaran.
Komunikasi manipulatif juga merupakan bagian dari menanamkan gagasan, sikap, sistem berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu.
Namun sebenarnya, kalau mau lebih elegan, maka komunikasi bisnis yang efektif itu adalah jauh lebih mudah jika Anda terus terang dan transparan.
Maksudnya di sini, tak perlu juga harus melakukan komunikasi bisnis dengan menerapkan strategi manipulatif demi mendapat kesan positif tersebut, apalagi sampai harus terlalu berlebihan.
Ada kekurangan mendasar dari strategi manipulatif ini, yaitu ketika suatu realita yang sesungguhnya ternyata pada akhirnya dapat terdeteksi oleh klien Anda.