Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Atasan Suka Memaki dan Tak Manusiawi, Harus Bagaimana?

3 November 2020   14:35 Diperbarui: 3 November 2020   15:05 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar | Dokumen via IRadioFM.com

Apakah Anda dan rekan-rekan, punya atasan di kantor tapi kalau marah sukanya memaki atau mengumpat dengan berbagai kata-kata yang menyakitkan hati dan perasaan serta merendahkan harga diri?

Bahkan, tidak ada angin dan tidak ada hujan tanpa ada sebab dan alasan yang jelas, Atasan sering bertindak tidak manusiawi, seperti di atas.

Bahkan lebih-lebih lagi, produk hasil kerja selalu saja dianggap salah, kerja tidak pernah dianggap benar.

Apapun alasannya Atasan tidak pernah mau mendengar dan menerima saran dan masukan untuk kebaikan, pokoknya yang berlaku adalah Atasan selalu benar dan para bawahan selalu salah.

Nah, berkaitan dengan itu, apakah yang harus Anda lakukan, bila kiranya di kantor, Anda dan rekan kerja Anda di kantor, ternyata memiliki Atasan seperti yang penulis jabarkan di atas?

Apakah pilih kuat mental, bersabar, bertahan, keluar dari pekerjaan demi harga diri, atau harus bagaimanakah?

Ya, terkait tentang harus bagaimananya untuk mengambil keputusan memang sifatnya adalah situasional.

Situasional yang dimaksudkan oleh penulis di sini maksudnya adalah, karena dalam hal statusnya, pekerja kantoran itu ada yang berstatus pegawai negeri dan ada yang berstatus karyawan swasta.

Sebab seperti Anda yang bekerja di instansi negeri misalnya, tentunya Anda terikat dengan status Anda sebagai pegawai negeri yang pastinya tidak serta merta bisa keluar begitu saja dari kantor karena terikat kerja hingga kedepannya pensiun.

Begitu juga halnya kalau Anda minta pindah atau minta mutasi ke tempat lain, maka syarat faktor urgensi dan alasan-alasan yang logis wajib jadi pertimbangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun