Anda bisa meluangkan waktu Anda sejenak, dan pilihlah dengan bijak, tanyakan pada diri Anda sendiri, apakah Anda sudah mengerjakan pekerjaan Anda dengan baik?
Apakah dengan posisi Anda pada pekerjaan Anda sudah sesuai dengan nilai dan kualitas Anda, sudah layakkah Anda pada posisi berikutnya?
Apakah yang menjadi faktor penyebab kenapa sikap atasan Anda kalau kepada Anda kesannya kurang bijak dan kurang layak memperlakukan Anda?
Perlu juga memperhatikan apakah hal yang Anda rasakan tersebut berlaku juga secara umum pada kebanyakan orang di lingkup pekerjaan ataukah hanya pada berlaku pada Anda saja?
Sehingga di sini ada keseimbangan parameter berpikir sebagai pertimbangan Anda sebelum Anda memutuskan segala hal terkait dengan pekerjaan Anda.
2. Mengingat kembali komitmen dan visi misi Anda saat menyatakan diri siap bekerja
Anda juga perlu mengingat kembali terhadap komitmen Anda saat menyatakan diri siap bekerja di kantor, apa yang tertuang di dalamnya dan apa yang menjadi perjanjian Anda dengan kantor.
Kalau lah apa yang sudah Anda lakoni dalam pekerjaan masih sesuai dengan perjanjian Anda dengan kantor, maka di sini permasalahannya adalah terjadi pada goyahnya komitmen Anda karena pikiran "sawang sinawang" belaka.
Sehingga yang diperlukan adalah tetap fokus pada visi dan misi yang Anda miliki, sekaligus sebagai bagian dari instrospeksi untuk diri Anda sendiri.
Langkah ini akan menentukan manifestasi positif yang muncul dari dalam diri Anda untuk berkaca kepada orang-orang yang melompat lebih dulu ke dalam mimpi mereka bukannya sebagai pembanding atas ketidakberhasilan Anda.
3. Memaksimalkan potensi diri
Tempat kerja memang bisa menjadi seperti akuarium, dan mudah untuk membawa pemikiran jadi "sawang sinawang" bahwa ada dunia luas di luar sana yang lebih baik.
Saat Anda merasa berbagai rasa "sawang sinawang" terhadap pekerjaan Anda, menghinggapi tentang bagaimana diri Anda.