Jurnalis sekaligus Presenter kondang Najwa Shihab membongkar sosok yang diduga adalah sebagai para pelaku pembakar Halte Transjakarta Sarinah.
Melalui kanal You Tube Narasi Newsroom (Narasi TV) dalam video bertajuk "Buka Mata -- 62 Menit Operasi Pembakaran Halte Sarinah", Najwa bersama Timnya mengungkap kelompok yang diduga adalah pelaku pembakaran halte transjakarta Sarinah.
Dalam video tersebut menggambarkan foto para terduga pelaku yang justru berbeda dengan empat orang yang telah ditangkap dan dijadikan tersangka pembakaran halte Sarinah oleh pihak Polisi.
Ya, terkait dengan apa yang telah terungkap ini memang sangat mengejutkan, Najwa Shihab bersama timnya termasuk canggih, bisa menemukan fakta yang amat penting.
Sehingga hal ini menjadi suatu kewajaran yang patut diduga, bahwa dalam aksi demonstrasi Mahasiswa dan Buruh yang terjadi pada tanggal 8 Oktober 2020 tersebut, menjadi rusuh karena telah disusupi oleh sebuah operasi rahasia.
Kalaulah boleh penulis analisa atau memberikan dugaan, maka apa yang dilakukan oleh para pelaku pembakar halte Sarinah tersebut adalah sangatlah mirip sekali dengan sebuah operasi rahasia berjenis Klandestin.
Dalam operasinya para pelaku adalah berperan sebagai para agen-agen rahasia layaknya "James Bond" yang bertindak sesuai keinginan dari sang User.
Operasi Klandestin adalah suatu jenis operasi yang dilakukan secara rahasia atau secara diam-diam dengan tujuan tertentu yang dilakukan dalam suatu operasi intelijen, perang atau kegiatan yang berbahaya dan berisiko lainnya.
Mereka melakukan gerakan rahasia, gerakan bawah tanah atau secara sembunyi-sembunyi, penggalangan, mobilisasi, mempengaruhi, membiayai dan memberikan fasilitas, menciptakan rencana, baik oleh para agennya langsung ataupun oleh sang User, lalu mengarahkan kepada gerakan operasional tertentu sesuai kepentingan pihak penggerak ataupun User.
Para pelaku dari operasi rahasia ini umumya sangat terlatih dan mahir melakukan pengamatan dan penggambaran, penyamaran ataupun berkamuflase, penjajakan (surveillance), percakapan elisitasi, dan penyusupan untuk memasuki area sasaran.
Operasi yang bersifat komplek, dengan sasaran operasi adalah komunitas manusia dalam jumlah besar (massal) yang jumlahnya ribuan ataupun lebih dengan tujuan mempengaruhi, menggerakkan, sampai memunculkan aksi operasional bahkan menimbulkan situasi kekacauan atau rusuh di lapangan.