Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Secuil Pengalaman, Kerja Diupah Cuma Rp 500/Jam

23 Oktober 2020   09:19 Diperbarui: 24 Oktober 2020   02:11 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat foto bareng Godbless di studio radio | Dokpri

Kesepakatan pun dibuat dan penulis pun masih ingat bagaimana saat itu bagian personalia radio menawarkan berapa besaran upah yang diterima.

"Dik, apakah kamu sudah yakin dan mantap mau jadi penyiar radio di sini, ini besaran upahnya cuma 500 perak per jam loh, nggak ada basic gaji selama masa percobaan 6 bulan, dan upah itu pun dibayarkan saat awal bulan," kata manager personalia radio saat itu.

"Saya bersedia, Pak. Hitung-hitung juga jadi tambahan kegiatan positif selama saya kuliah ini dan pemasukan tambah-tambah isi dompet buat mahasiswa yang tinggal indekost kayak saya ini, Pak," jawab saya.

"Saya tanya sekali lagi ya, Dik, ini kerja kamu cuma dapat upah Rp.500/jam loh, kamu yakin mau?" sekali lagi manager personalia radio tersebut bertanya kepada saya.

"Mau, Pak," jawab saya dengan tegas.

"Baiklah, kalau begitu mulai besok kamu bisa bekerja, tapi kamu belajar dulu ya sama penyiar senior, jadi kamu berdampingan dulu siarannya sama penyiar senior. Pokoknya nanti manager siaran yang akan mengaturnya termasuk menentukan bagaimana ke depannya kinerja kamu," jelas manager personalia radio.

Baik, Pak, saya akan berusaha sebaik-baiknya," jawab saya.

Ya, pada akhirnya saya diterima juga jadi penyiar radio, saya seneng banget rasanya bisa diterima jadi penyiar radio saat itu, meski bayarannya cuma 500 perak per jamnya. Tapi karena panggilan jiwa ini, saya tak masalah dengan besaran upah, justru itu jadi pelecut semangat bagi saya, untuk berbuat yang terbaik.

Saat terima penghasilan gaji pertama kali jadi penyiar radio adalah merupakan sejarah pertama saya menerima hasil jerih payah dengan keringat sendiri, sekaligus merasakan kebahagian dan makna yang mendalam bagaimana ternyata rasanya perjuangan bekerja itu.

Sehingga membuat saya semakin menyadari, bagaimana ternyata perjuangan dan jerih payah orang tua bekerja menghidupi anak-anaknya.

Pertama kali saya terima total gaji dari upah siaran radio adalah Rp 30.000, yang merupakan hasil jerih payah siaran 60 jam selama sebulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun