Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jangan Sampai Pemerintahan Jokowi Jadi Otoriter, Sebab...

19 Oktober 2020   20:02 Diperbarui: 21 Oktober 2020   10:37 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Aksi Demonstrasi Mahasiswa | Dokumen diambil dari rekan penulis di Facebook Benkz Evano

Pemanfaatan cipta kondisi yang menunggangi berbagai gerakan sipil bisa berubah jadi kudeta ataupun makar berlaku sesuai kepentingan dari para aktor intelektual di balik layar, dan bila boleh diprediksilan, maka yang mungkin akan diciptakan adalah kondisi-kondisi seperti dibawah ini.

Ilustrasi gambar Aksi Demonstrasi Mahasiswa | Dokumen diambil dari rekan penulis di Facebook Benkz Evano
Ilustrasi gambar Aksi Demonstrasi Mahasiswa | Dokumen diambil dari rekan penulis di Facebook Benkz Evano
A. Cipta Kondisi yang pertama yaitu, menunggangi gerakan mahasiswa, dan masyarakat sipil lainnya, baik itu buruh dan profesi lainnya.

Dengan target benturan dengan pemerintah dan aparat, lalu terjadi chaos, kemudian menggiring opini dengan target, mengarahkan tuduhan pelaku kepada para barisan oposisi dan parpol diluar pemerintahan sebagai aktor intelektual.

Termasuk mengarahkan tuduhan kepada Ormas berbasis agama dan Ormas lainnya yang berseberangan dan kentara menentang pemerintah, saling terkait yang dituding terlibat yaitu, jaringan teroris.

B. Cipta kondisi yang kedua yaitu, menunggangi gerakan Ormas berbasis agama, dan Ormas lainnya dengan target, benturan dengan pemerintah dan aparat, lalu terjadi chaos, menggiring opini dengan target tuduhan makar.

Termasuk mengarahkan tuduhan kepada para barisan oposisi diluar pemerintahan dan parpol diluar pemerintahan dan Ormas agama serta Ormas yang berseberangan dengan pemerintah sebagai aktor intelektual, saling terkait yang dituding turut terlibat yaitu, jaringan teroris.

C. Cipta kondisi yang ketiga adalah menunggangi gabungan gerakan sipil dari A dan B, dengan target, benturan dengan pemerintah dan aparat lalu chaos, menggiring opini dengan dalih people power, mengarahkan tuduhan kepada para barisan oposisi di luar pemerintahan dan parpol diluar pemerintahan sebagai aktor intelektual, saling terkait yang dituding terlibat yaitu Ormas agama dan Ormas yang berseberangan dengan pemerintah, afiliasi yang terlibat termasuk jaringan teroris.

Kemudian, sesuai cipta kondisi di atas, dan juga bukannya sebagai tuduhan atau tudingan, maka bisa dimungkinkan ketiga cipta kondisi di atas adalah target dan tujuan yang diinginkan oleh para aktor intelektual yang bermain peran dibalik layar sebagai berikut;

1. Aktor intelektual dari lingkaran dalam pemerintahan yang secara diam-diam menyelinap menjadi oposisi pemerintahan, termasuk menyelinap di dalam legislatif yang secara diam-diam menyelinap menjadi oposisi, termasuk juga para aktor intelektaul yang menyelinap di antara para oposisi yang nyata sebagai oposisi/minoritas di legislatif.

Mereka semua akan bergerak dengan senyap, karena risikonya bila gegabah bergerak akan mudah terdeteksi, maka mereka ini pasti akan sangat bertindak sangat hati-hati sekali dalam memanfaatkan situasi cipta kondisi.

2. Aktor intelektual dari lingkaran dalam pemerintah itu sendiri tapi bukan dari oposisi ataupun yang secara diam-diam jadi oposisi, mereka punya kepentingan sendiri (Gerakannya sangat senyap) sangat sulit terdeteksi, sebab menginflitrasi kedalam seluruh sendi pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun