Sebenarnya masih ada beberapa hal lainnya lagi yang menggambarkan bagaimana suatu pemerintah itu adalah Otoriter.
Namun sesuai tren yang berlaku selama periode pemerintahan Jokowi, maka beberapa hal yang penulis ulas di ataslah yang paling menguat berlaku, oleh sebab itu inilah kiranya kenapa penulis menganalisanya sebagai gejala.
Kenapa bisa terjadi?
Memang penyebabnya sangatlah kompleks, seperti di antaranya adalah, komposisi kursi legislatif di DPR yang lebih didominasi partai pendukung pemerintah, dan inipun berlaku juga hingga DPRD Tk. I dan II, sementara partai oposisi (di luar pemerintahan) sangat minim.
Pemerintahan atau eksekutif lebih banyak diisi oleh orang-orang dari partai pemenang Pemilu dan partai lainnya yang berkoalisi untuk mendukung pemerintah sedangkan dari partai Oposisi (di luar pemerintahan) tidak ada sama sekali yang duduk di pemerintahan, termasuk juga diranah yudikatif didominasi dari mantan ataupun jebolan kader partai dan orang orang dari pemerintahan, sehingga menyebabkan fungsi check and balance terhadap pemerintah hampir tidak berfungsi.
Alhasil, dengan begitu mudahnya berbagai program dan kebijakan pemerintah, bahkan Undang-undang yang diproduksi, baik itu oleh DPR dan dari usulan Presiden, maupun dari pemerintahan, melenggang mulus begitu saja.
Bahkan setelahnya, bila ada yang tidak sejalan, menentang dan mengkritik, maka pemerintah takakan segan menggunakan tekanan kekuasaan agar tidak ada yang menentang dan membantah pemerintah dengan menggerakan perangkat pemerintah maupun aparat pertahanan dan keamanan yaitu TNI dan Polri.
Apakah dampak yang terjadi?
Dampak yang terjadi adalah adanya gerakan-gerakan sipil yang perlahan demi perlahan bertumbuhkembang, sporadis bahkan masif, seperti demonstrasi massa, people power dan sejenisnya yang bahkan seringkali ditunggangi dengan cipta kondisi.
Cipta kondisi di sini maksudnya adalah, memanfaatkan keadaan untuk menciptakan suasana chaos, yang kedepannya bila terus berlangsung dapat saja menimbulkan sebuah kudeta ataupun makar.
Nah, tentu saja kudeta ataupun makar inilah yang sangat berbahaya dan sangat tidak diinginkan, karena pasti akan menimbulkan korban jiwa dari rakyat.