Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Sebuah Negeri di Ambang Jahanam

14 Oktober 2020   15:35 Diperbarui: 14 Oktober 2020   15:36 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lihat, lihatlah para bedebah penguasa itu.
Berani mengaku diri sebagai dewa penyelamat rakyat.
Taksegan bermanis sumpah, demi menyimpan bangkai kebusukkannya.
Padahal, mereka sejatinya adalah makhluk iblis pemangsa rakyat.

Dasar bedebah!

Lihat, lihatlah para bedebah penguasa itu.
Berpandai meliuk lidah berindah kata, padahal mereka berkhianat kepada rakyat.
Berteduh di balik sungging senyum mengelukan rakyat, padahal di balik itu, mereka tertawa pongah kegirangan, karena berhasil menipu rakyat.

Dasar Bedebah!

Lihat, lihatlah para bedebah penguasa itu.
Menyaru diri atas nama keadilan dan jalan kebenaran, padahal berniat durjana demi menindas rakyat.
Berbuta dan bertuli atas seruan-seruan kebenaran, membungkam aspirasi rakyat dengan cara licik.

Dasar bedebah!

***

Betapa mengerikannya, saat sebuah negeri sedang di ambang jahanam.
Ketika para bedebah penguasa bagaikan makhluk iblis pemangsa.
Mereguk keringat dan menghisap darah rakyatnya tanpa tersisa.
Memuja syahwat iblisnya, demi kenikmatan duniawinya.

***

#Puisi Recehan.
Balikpapan, 14102020
Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun