Bahkan akhirnya, nyawa Ria dan Felix tak tertolong, dan harus menjemput ajal, masing-masing menghembuskan nafas terakhirnya di ICU Rumah Sakit.
Kematian keduanyapun sangat tidak wajar, Ria meninggal dengan mata melotot, kemudian keluar darah hitam dari ubun-ubunnya.
Sedangkan Felix selain meninggal dengan mata melotot, dari lubang duburnya keluar cairan hitam, dan ada bekas menghitam seperti terbakar didadanya.
Bisa dimungkinkan ini disebabkan karena ritual-ritual pesugihan, ataupun sejenisnya yang tak lagi rutin dijalankan karena keduanya akhirnya jadi gila.
Ya, sebuah akhir yang tragis sekaligus memilukan, goro-goro kasmaran justru terjadi perang santet pelet hitam, jaran goyang vs semar mesem.
Begitulah kesaksian Ani dan Yoga kepada saya, termasuk juga kesaksian yang didapat Ani dan Yoga dari keluarga dekat keduanya, baik itu keluarga Felix maupun keluarga Ria yang tak ingin namanya disebutkan tersebut.
Ya, sebagai HRD kantor, saya perlu mengetahui apa yang menjadi sebab musabab, terkait sakit kerasnya dua karyawan terbaik kantor yang akhirnya meninggal tersebut, apalagi yang satu bos dan satunya adalah asisten bos.
Yang jelas sesuai komitmen dan janji saya, dalam rangka catatan kearsipan karyawan, saya tidak akan menuliskan apa yang diungkapkan Ani dan Yoga, termasuk dari kedua keluarga masing-masing, baik itu keluarga Felix dan keluarga Ria.
Yah ternyata, meski dunia semakin modern, tapi saya harus menerima kenyataan pahit, bahwa pelet, santet, dan sejenisnya demi mencapai tujuan masing-masing masih saja berlaku.
Sehingga inilah juga saya jadi perlu menuliskan kisah tragis ini dalam buku harian saya, untuk menjadi pengingat bagi diri, agar selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sigit Eka Pribadi.