1. Menumbuhkembangkan Keterberadaan diri pada lingkungan sekitar.
Keterberadaan diri pada lingkungan sekitar kita, merupakan aspek esensial yang berkontribusi pada karisma.
Keterberadaan diri berarti, kita memiliki perhatian penuh, "hadir" dan benar-benar perhatian dengan orang-orang yang ada di sekitar kita.
Jadi, dengan menjadi "hadir", kita akan menciptakan "kehadiran"Â kita sendiri, sehingga kita dapat membangun hubungan dengan orang lain.
Sehingga dari terciptanya hubungan tersebut, kedepannya kita dapat saling berbagi cerita, pengalaman, wawasan dan pengetahuan.
2. Membangun keyakinan untuk menumbuhkan rasa percaya diri.
Aspek penting lainnya dalam hal karisma adalah kepercayaan diri, dan memang tidaklah mudah untuk membangun kepercayaan diri ini.
Karena terkadang, jika kita terlalu percaya diri, justru ujungnya bisa berbuah menjadi arogansi dan kesombongan diri.
Namun yang jelas, pada intinya, kepercayaan diri adalah mampu menyeimbangkan dan menyelaraskan mental, sikap, perilaku, yang berkaitan dengan etika dan moralitas di muka umum.
Dalam bertindak selalu berpondasikan pada akal sehat, untuk menghindari kecerobohan dan kesalahan yang tak perlu.
3. Menanamkan keterpercayaan dan keterpekaan diri di muka umum.