Kelihatannya sih menjeda pikiran sejenak ini sepele banget, tapi ternyata sangat bermanfaat banget loh.
Kalau diperibahasakan versi penulis sih, "jangan enggan menjeda, kalau tidak ingin tersesat dalam artikel".
Jadi, ya jeda aja dulu sebentar, boleh jeda dengan aktivitas santai dulu, seperti misalnya, rebahan dulu kah sebentar, sambil ngemil, sambil ngopi.
Atau lebih bagus lagi, saat jeda tersebut sambil diisi dengan baca-baca dulu artikel lain, dan aktivitas santai lainnya, yang penting sisihkan saja dulu waktu sejenak, untuk menjeda pikiran.
Dari pengalaman penulis, dalam proses jeda inilah, biasanya terbersit kembali ide dan gagasan segar dan cemerlang yang bisa menjembatani tulisan, ketika suatu saat mengalami berbagai kendala serperti yang penulis uraikan sebelumnya.
Jeda bisa memberi ruang sejenak untuk menilai kembali, mengintrospeksi, merekonstruksi ide dan gagasan.
Yang tadinya sempat stuck, putus ide dan putus gagasan hingga putus kosakata, akhirnya bisa tersambung kembali.
Yang tadinya bingung mau bikin judul apa, bingung mau merelevankan antara judul dengan isi harus bagaimana, jadi bisa dapat inspirasi lagi saat menentukan relevansi judul dengan isi artikel.
Bahkan, artikel yang sebelumnya mau bikin A malah kesasar jadi B, justru bisa dikawinkan jadi tulisan yang apik dan saling menguatkan.
Yang jelas juga, ketika sesekali saat proses menulis mengalami kendala stuck lagi, ya jeda aja lagi, setelah itu lanjut lagi, pasti bisa selesai juga kok artikelnya.
Catatan juga, bagi penulis yang masuk kategori penulis serabutan, yaitu penulis yang apa aja pas kena dapat ide dan gagasan kepingin bikin artikel, ya udah mainkan aja sesuai yang diekspresikan.