Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sindiran "Zona Nyaman" Jokowi, ke KAMI Jugakah?

24 Agustus 2020   11:23 Diperbarui: 24 Agustus 2020   11:29 5748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SAMBUTAN: Presiden Joko Widodo memberi sambutan secara virtual saat peringatan acara HUT ke-22 PAN di DPP PAN, Jakarta, Minggu (23/8)| antara/galih pradibta/sinar indonesia baru.com

Partai yang berani menobatkan diri sebagai oposisi hanyalah PKS, sedangkan PAN dan Demokrat masih plin plan, ataupun main politik dua kaki, Gerindra malah membelot.

Nyaris matinya oposisi ini bisa sangatlah berbahaya, karena bisa menyebabkan suatu pemerintahan menjadi otoriter, dan karena inilah yang akhirnya menyebabkan munculnya civil society, yaitu munculnya gerakan dari masyarakat sipil dalam rangka check and balance pemerintahan.

Jadi, kalau melihat dari konteksnya, maka pernyataan Jokowi tersebut, adalah mengarah ke dalam dan mengarah ke luar pemerintahan.

Dari sisi dalam pemerintahan Jokowi mengingatkan para jajarannya yang terlalu pragmatis, kurang kritis atau kinerjanya kurang dalam bekerja menjaga ritme kepentingan publik, sedangkan dari sisi luar ditujukan kepada pihak-pihak yang mengkritisi pemerintahan.

Nah, dari sisi dalam inilah, maka pemerintah harus membuktikan diri dengan kerja, termasuk kaitannya dalam penanganan Covid-19, karena soal Covid-19 ini, pemerintah masih gagal menekan tingkat kematian, apalagi Indonesia sedang dibibir jurang ancaman resesi ekonomi.

Kemudian kalau dari sisi luar pemerintahan, tentu arahnya adalah kepada pihak-pihak yang mengkritisi pemerintahan dan termasuk juga para lawan politik.

Asalkan pemerintah tidak menutup keran untuk menerima saran dan masukan, anti kritik, dan anti terhadap kebebasan berpendapat, berkumpul dan berserikat tentu boleh dan sah saja sindiran "Zona Nyaman" tersebut diarahkan kepada pihak pengkritisi pemerintahan.

Yang jelas dalam hal ini, guna fungsi check and balance kepada pemerintah, maka harapannya kedepan tidak hanya KAMI saja yang dideklarisikan, Mahasiswa, Ormas, LSM, maupun partai bisa bergerak dalam rangka check and balance pemerintahan.

Nah, demikianlah kiranya yang bisa penulis tuangkan pada artikel ini, dan yang jelas artikel ini sifatnya adalah analisis, bisa tepat dan bisa juga meleset.

Semoga bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun