Apakah kamu adalah mahasiswa yang kedepannya nanti akan disiapkan menjadi calon pendidik maupun tenaga kependidikan?
Sebagai calon pendidik, tenaga kependidikan, ataupun calon guru, sebelum kamu nanti secara resmi dan sah jadi pendidik ataupun guru yang sebenarnya, tentunya selain dibekali materi perkuliahan di kampus, kamu juga akan dibekali dengan materi Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Secara umumnya berdasar berbagai referensi yang penulis dapatkan, pelaksanaan PPL adalah program untuk memberikan pengalaman bagi mahasiswa calon pendidik.
Ya, pengalaman terkait bagaimana praktik pembelajaran di kelas, praktik persekolahan, penyusunan persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran hingga evaluasi pembelajaran.
Yang jelas dalam hal PPL ini ada empat komponen kompetensi yang nantinya bakal jadi penentu berhasil atau tidaknya kamu dalam pelaksanaan PPL.
Komponen kompetensi tersebut adalah kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Tentu sebagai mahasiswa calon pendidik kamu pasti sudah sangat paham dan harus paham banget apa secara rincinya penjelasan mengenai keempat kompetensi tersebut.
Termasuk juga berkaitan dengan segala hal yang nantinya akan kamu persiapkan terkait dengan keempat kompetensi tersebut.
Ya, memang di sinilah letak ujian kamu yang sebenarnya, di sinilah kompetensi kamu diuji, bagaimana kamu ke depannya bisa mengembangkan diri dan lulus dari ujian berkaitan dengan keempat kompetensi tersebut.
Nah, agar kamu tidak monoton, jenuh, bosan, dan PPL kamu terjebak dalam rutinitas karena kamu terpaku pada kewajiban kamu untuk mempertanggungjawabkan keempat kompetensi kamu tersebut.
Maka semoga apa yang bisa penulis bagikan ini bisa jadi saran dan masukan dalam rangka kamu kolaborasikan dan menambah kebermanfaatan dalam menjalani PPL kamu.
Ya, sebenarnya dalam PPL ini selain sebagai wadah uji kompetensi, kamu juga bisa menggali, mengembangkan dan mengasah secara optimal berkaitan dengan potensi yang ada dalam diri kamu, seperti bakat ataupun talenta, kreatifitas dan inovasi kamu dalam rangka kamu nanti jadi pendidik.
Karena terkadang berkaitan dengan potensi diri ini, kalau tidak kamu kembangkan, tidak kamu gali dan tidak kamu asah, maka kamu tidak akan pernah menemukan adanya kemampuan ataupun bakat terpendam kamu yang lainnya yang ada dibalik diri kamu.
Amat sangat disayangkan kalau seharusnya kamu punya potensi tapi hanya kamu pendam saja karena kamu enggan mengembangkannya.
Oleh karenanya, beberapa hal berikut ini bisa kamu kolaborasikan untuk semakin menambah daya dobrak keempat kompetensi kamu.
1. Mengembangkan kemampuan storytelling.
Mengembangkan kemampuan storytelling yang dimaksudkan di sini adalah bagaimana kamu mengembangkan kemampuan yang apik dalam bertutur kata terkait apa yang kamu sajikan.
Mendengarkan dan menyimak terkait apa yang kamu sajikan agar peserta dapat selalu fokus dan selalu memperhatikan kamu tidaklah segampang yang kamu kira.
Karena seringkali terjadi ketika penyaji mempresentasikan sebuah materi, karena cara penyajiannya monoton, flat, mati gaya dan kurang kreatif maka peserta jadi cuek, malas menyimak dan jenuh mendengarkan, inilah sebabnya kenapa kemampuan storytelling ini perlu kamu kembangkan.
Nah, kamu bisa memadukan keempat komponen kompetensi guru dengan menginovasi cara menyampaikan presentasi materi pengajaran kamu dengan gaya bertutur dengan intonasi yang menarik dan menghibur.
Maka latihlah gaya bertutur ini dalam mengolah nada dan intonasi suara kamu termasuk reaksi mimik wajah kamu, dan sesuaikan dengan karakter kamu.
Teknik storytelling ini sangat bermanfaat untuk melatih kemampuan mendengar dan menyimak secara menyenangkan bagi peserta.
Tolok ukur berhasil tidaknya kamu menggunakan teknik storytelling ini, bisa kamu lihat ketika peserta mampu mendengar dan menangkap dengan semangat materi yang kamu sampaikan, serta merasa terhibur.
Tak perlu khawatir, kalaupun kamu masih merasa belum berhasil, ya dilatihkan saja terus, kembangkan terus sampai kamu yakin telah berhasil mengembangkan storytelling ini.
Storytelling ini kedepannya pasti akan sangat bermanfaat buat kamu, baik itu untuk presentasi skripsi kamu, seminar kamu dan pengajaran kamu setelah kamu resmi jadi pendidik.
2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang dimaksudkan disini adalah mengasah respon dan kepekaan kamu dalam proses mengamati, menganalisis serta mengevaluasi dari pengalaman dan observasi kamu selama PPL.
Berpikir kritis mampu mengasah penalaran, membuka lebar ruang berpikir kamu, terkait logis tidaknya, wajar atau tidaknya kamu dalam bertindak dan dalam mengambil keputusan, sehingga berpikir kritis ini sangatlah berguna dalam menentukan sikap yang tepat.
Yang jelas setiap orang pasti memiliki perspektif yang berbeda-beda, apa yang menurut kamu cocok belum tentu cocok dimata orang lain, sehingga di sinilah kepekaan kamu dalam rangka keterlibatan dan perhatian kamu dalam hal mendengarkan orang lain berbicara sangat perlu kamu kembangkan dan kamu latihkan.
Kedepannya berpikir kritis ini dapat bermanfaat ketika kamu dalam kondisi tertekan atau sedang dalam tekanan besar, kamu tetap memiliki kesadaran untuk berfokus maupun berkonsentrasi, dan mampu mengendalikan keadaan emosional kamu untuk menginstropeksi diri.
3. Menggali dan menemukan, serta mengembangkan apa talenta yang kamu miliki lalu mengombinasikannya dengan PPL.
Setiap orang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan keunikan tersendiri, dan setiap orang punya talenta nya masing masing.
Ya, memang ada orang yang sejak kecil sudah menemukan bakatnya, ada pula yang baru menemukan talentanya setelah dewasa, setelah melewati berbagai pengalaman hidup.
Namun, ada juga yang masih bertanya-tanya, benarkah saya punya talenta, atau bagaimanakah cara menemukan talenta saya?
Nah di sini, kalau kamu memang sudah menemukannya, maka ini akan lebih mudah bagi kamu untuk mengombinasikannya ataupun mengolaborasikannya dalam PPL kamu, misal kamu bisa bernyanyi, bermain musik, menari, pandai berpantun dan berpuisi dan bakat lainnya.
Nah, di sinilah yang menjadi angelnya dan variasi yang tepat dalam rangka kamu menjeda dan me-refresh suasana saat praktik pengajaran.
Ketika suasana terasa mulai jenuh, mulai tegang, maka peserta sangat perlu di refresh, perlu jeda sejenak, nah bakat kamu inilah yang kamu keluarkan.
Berpuisilah, bernyanyilah, bermain musiklah, pasti peserta akan sangat terhibur dan refresh kembali, dan ketika nanti kamu memulai lagi pengajaran, pasti mereka akan semangat kembali.
Bagi kamu yang belum menemukan talenta, ya dicari, temukan apa yang jadi talenta dan keunikan kamu, belum menemukan talenta bukan berarti kamu tidak punya talenta, pasti ada talenta kamu.
Seperti yang sudah penulis tegaskan setiap orang diciptakan oleh Tuhan dengan keunikan tersendiri, dan setiap orang punya talentanya masing masing.
Kamu harus yakin bahwa kamu pasti punya talenta, tak perlu ragu, buang jauh-jauh rasa ketaguan itu, kamu harus yakin dan percaya pada kemampuan kamu.
Ingat, talenta ataupun kemahiran tidak lahir dalam semalam, tetapi perlu, digali, lalu diasah dan dikembangkan, perlu waktu dan proses yang dijalani sampai nantinya kamu temukan apa yang menjadi talenta kamu.
***
Keempat komponen kompetensi secara jelas telah terinci berkaitan dengan apa hal-hal yang harus kamu pedomani, dan itu harus jadi pegangan kamu.
Namun demikian, setidaknya 3 hal yang penulis jabarkan ini semoga bisa menjadi masukan, timbang saran bagi inovasi dan kreatifitas kamu dalam PPL.
Demikianlah kiranya yang bisa penulis bagikan, semoga dapat bermanfaat.
Salam hangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H