Bisa ataukah tidak karyawan bawahan mempengaruhi atau (upward influencing) atasannya?
Jawabannya adalah bisa.
Ya, dalam suatu kantor, entah karena ada rasa sungkan, segan, takut, ataupun mungkin tidak ada keberanian, kerap kali terjadi para karyawan bawahan kurang dapat mempengaruhi atasannya.
Tentunya yang dimaksudkan penulis soal mempengaruhi atasan ini adalah berkaitan dengan segala hal tentang job desk, produktivitas kantor, hingga kinerja kantor secara keseluruhan.
Padahal sebenarnya kontribusi karyawan bawahan dalam rangka mencapai visi dan misi kantor sangatlah memiliki pengaruh luas bagi kinerja kantor.
Artinya di sini, adanya pengaruh karyawan bawahan kepada atasannya akan sangat berdampak pada pencapaian kinerja tim ataupun organisasi.
Kontribusi karyawan bawahan kepada atasannya akan sangat berperan dan bermanfaat dalam rangka fungsi kontrol bagi atasannya.
Ya memang, pada umumnya para unsur atasan tersebut tentunya memiliki karakter dan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda dalam kaitannya dengan pencapaian hasil kerja.
Seperti misal, ada atasan yang progresif, ada atasan yang sangat hati-hati, mempertimbangkan banyak resiko, ada yang perfeksionis ada juga yang cuek, dan bermacam karakter dan gaya lainnya.
Yang jelas, sesuai gaya dan karakter kepemimpinannya tersebut, maka tidak menutup kemungkinan atasan akan melakukan kesalahan.
Sehingga di sinilah kiranya, bagaimana pentingnya pengaruh karyawan bawahan, atasan sangatlah perlu diingatkan agar atasan dapat mengetahui dan memahami, bahwa apa yang telah dilakukannya baik itu soal keputusan, kebijakan dan tindakannya ada yang salah ataupun kurang tepat.
Karena kedepannya bila tidak ada yang inisiatif atau tidak ada yang berani mempengaruhi atasannya, maka akan berdampak yang lebih besar pada tim ataupun organisasi
Bahkan juga, bisa jadi karyawan akan mengalami demotivasi, tak nyaman memiliki atasan yang tidak kompeten, tidak sreg dengan atasan sehingga karyawan jadi ingin cepat dimutasi ke unit yang lain atau berharap agar segera memiliki atasan baru atau berharap agar atasannya segera diganti ataupun segera cepat pindah.
Yang pasti, berdasar berbagai penjabaran di atas, maka secara umumnya suasana yang ada di kantor sangat terasa tidak akan nyaman sama sekali.
Nah, dalam kaitannya mempengaruhi atasan ini, penulis ingin membagikan sedikit pengalaman, dan semoga kiranya dapat menjadi tambahan referensi dan wawasan bagi bersama.
Lalu kalau memang karyawan bawahan dapat mempengaruhi atasannya bagaimanakah caranya?
1. Managing up atasan dengan hubungan positif, memahani gaya dan karakter kepemimpinannya.
Atasan membutuhkan bawahan untuk mencapai sasaran kerjanya, sedangkan bawahan membutuhkan arahan dan bimbingan dari atasannya
Nah disinilah kiranya, managing up dalam rangka hubungan yang positif antara atasan dan karyawan bawahan perlu dijaga, agar tetap sehat dan selalu harmonis, tercipta kerja sama yang saling mengisi antara satu sama lain.
Jika bawahan memiliki hubungan yang positif dengan atasannya maka bawahan akan dapat memberi impact ataupun pengaruh dalam mengingatkan ketika atasannya berpotensi membuat kesalahan.
Dan yang jangan juga jadi terlupa adalah, dalam rangka hubungan positif ini, bawahan harus dapat memahami juga, bagaimana gaya dan karakter kepemimpinan atasannya, termasuk juga apa yang menjadi agenda prioritas atasan.
Sehingga bila hubungan positif ini dapat dikelola dengan baik, dan selalu adapted dan support dengan gaya dan karakter kepemimpinan atasan, maka bawahan akan dapat mempengaruhi (upward influencing) atasannya.
2. Membangun koalisi dengan saling menjadi perekat tim.
Ya, membangun koalisi disini maksudnya adalah bila antara karyawan bisa saling menjadi perekat tim dan saling proaktif bersama, maka atasan juga akan dapat dipengaruhi.
Bila pada suatu ketika, atasan melakukan kesalahan, maka dengan didukung hubungan yang positif, memahami gaya dan karakternya ditambah dengan rekatnya tim dan proaktif bersama.
Maka, alasan yang diajukan dalam rangka mengingatkan atasan ini, baik itu melalui saran, ide, gagasan, solusi, yang diajukan berdasarkan pertimbangan data dan sumber yang logis.
Dan tentunya, bila alasan yang diajukan tersebut didukung berdasar sumber dan data yang logis, maka pastinya secara logikannya juga, alasan tersebut pasti akan dapat diterima atau dipertimbangkan oleh atasan.
Tentu saja atasan akan melihat dengan cermat dan seksama, kenapa dia harus sampai diingatkan oleh bawahannya, bahkan bisa jadi atasan akan sangat berterima kasih karena sudah diingatkan oleh bawahannya.
-----
Nah inilah kiranya 2 kunci bagaimana karyawan bawahan dapat mempengaruhi atasannya, mempengaruhi atasan sebenarnya sangatlah diharapkan sebagai keseimbangan antara atasan dan bawahan dalam lingkup kerja di kantor.
Bila 2 Kunci ini bisa diterapkan kepada atasan, maka seiring perjalanannya, bukan hanya mampu mempengaruhi atasan, tapi kedepannya akan dapat mengontrol ataupun mengendalikan atasan dalam rangka pencapaian hasil kerja
Namun demikian, perlu juga jadi catatan penting, dukungan mutu dan kualitas leadership dari dalam diri masing-masing karyawan akan sangat berpengaruh juga dalam hal mempengaruhi atasan ini, sehingga kemampuan leadership masing-masing juga harus selalu update dan di-upgrade disesuaikan dengan dinamika yang ada di kantor.
Demikianlah kiranya yang bisa penulis bagikan, semoga dapat bermanfaat
Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H