Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Luka pada Gusi dan Sisa Patahan Gigi Jangan Disepelekan, Kenapa?

15 Juli 2020   11:29 Diperbarui: 15 Juli 2020   11:54 2402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar | Dokumen foto milik pixabay.com

Munculnya kista pada gusi yang menyebabkan benjolan di gusi berupa abses gigi ataupun fibroma ataupun karena pembusukan dan perdarahan, dapat menyebabkan penyakit kanker mulut, kanker gusi, kanker gigi, granuloma piogenik, ataupun torus mandibular dan penyakit penyerta yang lainnya, apalagi bila hal ini diderita oleh perokok berat.

Kebanyakan kista gigi terbentuk di sekitar akar gigi yang mati atau terkubur, kista pada gigi biasanya juga menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan, menyebabkan tekanan pada gigi, ngilu pada gusi saat mau makan ataupun minum dan termasuk rasa ngilu yang dirasakan pada rahang.

Dan ketika muncul atau terjadi benjolan atau pembengkakan di gusi, maka akan disertai juga beberapa gejala seperti demam, sakit rasa berdenyut dan bau mulut yang sangat mengganggu.

Bila terjadi seperti ini, maka harus segera dikonsultasikan kepada dokter, sehingga dokter dapat memutuskan tindakan yang akan dilakukan, berat dan ringannya penyakit tergantung dari hasil diagnosa.

Nah, itulah yang dikatakan dokter gigi pada saya, dan pastinya apa yang diungkapkannya tersebut sudah barang tentu berdasar keilmuannya, dan juga kiranya apa yang saya alami, maka saya termasuk beruntung, meski prosesnya harus tertusuk duri ikan dahulu tapi ada hikmahnya, kista yang saya kira daging gusi yang menimbun akar gigi dapat terdeteksi, dan andaikata kista ini saya biarkan terus, tidak saya anggap suatu masalah, entahlah apa jadinya kedepan.

Demikian pengalaman saya ini, jadi kiranya bila yang membaca artikel ini bila ada masalah yang kurang lebihnya sama dengan yang saya alami ini, mohon jangan dibiarkan saja, segeralah konsultasi ke dokter.

Mohon maaf sekiranya masih ada yang kurang pas atas mengenai artikel berdasar pengalaman ini, mohon dapatnya dimaklumi.


Semoga bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun