Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Para Menteri Jokowi Sebaiknya Jangan "Demam Panggung" dan "Cari Panggung"

10 Juli 2020   21:33 Diperbarui: 10 Juli 2020   21:22 5621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden RI, Joko Widodo memperkenalkan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju dan pejabat setingkat menteri sebelum pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

"Bantuan sosial juga nggak merata, banyak yang nggak dapet, itu juga kartu pra kerja, kenapa juga pake onlen-onlenan segala, materi belajarnya abal-abal, malah ngasih untung orang, gak fair dan bikin kaya orang lain, padahal bagusan dikasih aja full kan lebih kena sasaran?"

"Tambah juga ini masih lagi kondisi susah gini kok ya BPJS naik, ada Tapera juga, bagaimana bayarnya, kebutuhan kita ini lo hari-hari aja sudah sulit gimana to ini pemerintah?"

"Ini juga PPDB kok nggak beres, njelimet, bertele-tele, bikin repot, main onlen-onlenan pula, umur kurang dikit anak nggak bisa sekolah negeri, macam mana negara ini, rakyat makin dibikin bingung dan susah sekali kalau begini?"

"Lha itu menteri-menteri katanya malah pada mau diganti, pak Jokowi marah-marah menterinya banyak yang nggak bisa kerja, tapi ya bener juga kalo pak Jokowi marah, liat aja mereka itukan yang bayarin gajinya pake uang negara dan uang rakyat, uang kita tapi kerjanya malah nggak bener?"

"Itu juga tuh tambah nggak genah lagi DPR, ngapain juga bikin Hip hip an apa itu, sampe didemo begitu, katanya pancasila mau diperas, emang apaan diperas peras, katanya PDI yang bikin gara-gara bikin itu, sampe dibakar benderanya, tambah lagi bikin ribut aja, apa lagi juga itu omnibus law, ujuk-ujuk sudah ada UU minerba, bisa bisa lainnya juga tuh langsung jadi UU, masa UU yang lebih urgen kaya UU P-KS malah nggak jadi dibikin malah ditunda, apa-apaan coba DPR ini mikirnya kemana sih?

Yah, kurang lebihnya begitulah rata-rata keluh kesah, keresahan dan bahan obrolan yang sering banget penulis dengar terkait kinerja pemerintah, termasuk juga kritikan terhadap para legislator di DPR, obrolan yang terkadang berlangsung panas saling adu argumen, dan saling mengkritisi tentang berbagai polemik dan carut marut yang terjadi di negeri ini, bahkan sebenarnya kalau mau penulis beberkan lagi kritikan lainnya entah sepanjang apa artikel penulis.

Seperti halnya keresahan soal korona yang pastinya membuncahkan rasa takut kalau-kalau virus korona menulari diri, dan wajar adanya karena memang faktanya virus korona masih belum bisa dikendalikan, jumlah orang yang terinfeksi terus bertambah dalam perharinya, jumlah orang yang kehilangan nyawa terus bertambah setiap harinya, cluster cluster baru penyebaran virus korona makin bermunculan.

Meski ada sisi positif banyak yang sembuh dari virus korona, tapi secara faktanya, belum menjadi kondisi yang menenangkan masyarakat, karena yang diinginkan adalah orang yang positif virus korona berkurang, orang yang meninggal karena virus korona berkurang dan virus korona segera enyah dari kehidupan.

Begitulah yang bisa penulis simpulkan dari berbagai keluh kesah, keresahan dan keinginan masyarakat terkait kondisi negeri ini dan yang jelas dalam hal ini yang selalu jadi sorotan adalah pemerintah, ya karena memang masyarakat taunya semua kebijakan itu dari pemerintah, yang mengatur semuanya ya pemerintah.

Nah, pastinya juga Jokowi sudah melihat ini semua, bagaimana kondisi yang terjadi di masyarakat dan terang saja Jokowi jadi sangat kecewa dan marah besar kepada jajaran menterinya, untung saja Jokowi masih terbilang sabar, memendam emosi tidak sampai mencak-mencak dan pukul meja.

Jadi disinilah kiranya kenapa Jokowi tidak puas dengan kinerja para jajaran menterinya, karena fakta dan realita yang terjadi di lapangan yang membuktikannya, sehingga jangan salahkan Jokowi kalau sampai akhirnya harus mereshuffle ataupun kasarannya mencopot menteri yang dinilainya tidak becus dalam bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun