Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Para Menteri Jokowi Sebaiknya Jangan "Demam Panggung" dan "Cari Panggung"

10 Juli 2020   21:33 Diperbarui: 10 Juli 2020   21:22 5621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal inilah yang sebenarnya sangat disayangkan terjadi, bagaimana jajaran menteri ini jadi dinilai kurang bisa menjabarkan amanah yang didelegasikan oleh Jokowi, kurang kompak dan greget dalam memprogress program kerja dan kebijakan yang ditelurkan Jokowi terkait pandemi.

Padahal, Jokowi sudah menegaskan bahwa tidak ada visi misi menteri, semua menteri harus sejalan dengan visi misi presiden.

Termasuk juga ketika terjadi pandemi korona ini, Jokowi secara tegas memerintahkan kepada jajaran menterinya untuk segera mengambil langkah ekstra ordinari dalam kaitannya mengatasi pandemi tersebut.

Namun apa, ternyata langkah ekstra ordinari yang di inginkan Jokowi tersebut lamban di eksekusi atau bahkan belum optimal, belum ada pergerakan langkah ekstra ordinari yang cukup berarti, kalaupun ada pergerakan tapi hanya sedikit dan masih belum dianggap sesuai dengan arahan Jokowi agar jajaran menteri segera bergerak cepat mengambil tindakan langkah ekstra ordinari yang di inginkan Jokowi.

Buktinya apa, ya bisa dilihat bagaimana Jokowi secara tegas membeberkan arahannya, bahwa para menteri jangan ego sektoral, masing-masing jangan bergerak sendiri-sendiri, semua harus dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan baik.

Jadi artinya di sini, bila menangkap arahan Jokowi tersebut, maka para menteri masih bertindak ego sektoral, kurang kerjasama, kurang komunikasi, sehingga jelas Jokowi sudah melihat dan menilai, bahwa memang ada yang tidak beres berkaitan dengan kinerja jajaran menterinya tersebut.

Mau bukti lagi, bisa dilihat bagaimana kritisnya masyarakat terhadap pemerintah, bagaimana masyarakat sudah berkurang kepercayaannya kepada pemerintah.

Ya, seringkali penulis menyimak kritikan-kritikan masyarakat kepada pemerintah terkait pandemi korona, termasuk juga berbagai kritikan lainnya diluar pandemi korona, yang penulis sering dengar ketika penulis mampir di warung kopi, warung pojok, kafe ataupun tempat-tempat lainnya, dan rata-rata apa yang menjadi kritikan masyarakat tersebut kurang lebihnya sama, di antaranya seperti;

"Ini kok nambah terus ya korona nya, nggak kurang-kurang, dimana-mana nambah, jadi bingung dan takut mau kemana-mana".

"Orang-orang kok pada makin bebas aja sih, banyak yang nggak maskeran, banyak yang ngumpul, kaya ngga ada korona sih, ini baru normal atau normal baru sih atau malah abnormal?"

"Pemerintah ini gimana ya, ini kok kenapa belum ada turun turunnya ini korona, katanya juga jangan sampe ada gelombang kedua tapi rasanya kok lucu sekali, gelombang satu nya yang mana, apa sudah diatasi atau belum, tapi kok lucunya malah ngomongin gelombang kedua?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun