Jadi, ketika hubungan antara seorang atasan dan para bawahan sudah saling memberikan feedback yang positif, maka disinilah antara seorang atasan dan para bawahan sudah saling menemukan penjiwaan karakter dan performanya sesuai bidang pekerjaannya masing-masing.
Ketiga, mengutamakan problem solving dan continues learning dalam rangka menguatkan kapabilitas kepemimpinan.
Problem solving bagi kompetensi kepemimpinan biasanya selalu berkaitan dengan kemampuan atau skills seperti bagaimana seorang atasan memiliki kemampuan menganalisa, meneliti, berkreasi, berinovasi, berkomunikasi dan mengambil keputusan.
Mampu berempati dan mau mendengar apa yang menjadi pendapat ataupun permasalahan para bawahan, mampu untuk mengidentifikasi berbagai masalah serta saling mengkomunikasikannya untuk menemukan solusi yang efektif dalam rangka mengatasi permasalahan.
Sehingga sinergi dan kebersamaan antara atasan dengan para bawahan selalu terwujud, dan kalau sudah begini rancangan ide-ide yang kreatif ataupun rancangan inovatif bisa terbangun bersama, karena masing-masing telah saling menemukan passion dan mudah untuk mencari titik temunya.
Hal yang tak kalah penting juga, bagaimana seorang atasan bisa selalu transparan atau terbuka dalam hal continues learning kepada para bawahan, baik itu soal reward, pengembangan karir, keterampilan, bakat, dan pengetahuan seperti on the job training, experiences training dan sebagainya.
Artinya dalam hal ini, semua memiliki kesempatan yang sama, baik itu untuk para bawahan atau bagi sang atasan sendiri dan dinilah juga seorang atasan telah mampu mewujudkan dan menjaga kapabilitas kepemimpinannya sendiri.
Atasan menyadari diri bahwa tidak harus selalu para bawahan yang dituntut untuk selalu mengembangkan diri, tapi atasan wajib juga untuk selalu mengembangkan diri.
-----
Nah, inilah kiranya yang bisa penulis bagikan kenapa kompetensi kepemimpinan ini harus bermutu dan berkualitas serta menjadi keutamaan dalam memimpin. Nah, yang jelas apa yang sudah penulis bagikan ini sudah penulis alami dan pastinya kenapa penulis juga berani menuangkannya, artinya apa yang sudah penulis sampaikan ini telah berhasil penulis terapkan dalam praktiknya dilapangan.
Jadi bukan juga bermaksud menggurui, tapi semoga bisa menjadi tambahan ilmu dan wawasan yang bermanfaat.
Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI