Wadidaw, kalau membahas soal perawatan kendaraan ini, saya punya pengalaman yang tidak menyenangkan, apalagi kalau mengingat dan ngomongin soal aki dan kopling.
Sebelumnya sedikit ingin saya uraikan, Alhamdulillah selain menggunakan sepeda motor saya juga menggunakan mobil untuk aktivitas keseharian saya.
Sepeda motor saya gunakan untuk aktivitas yang dekat-dekat rumah saja, sedangkan mobil saya gunakan untuk aktivitas utama, seperti ke kantor dan perjalanan jauh lainnya.
Nah, pengalaman tidak menyenangkan itu waktu pakai mobil, saya sempat menganggap sepele masalah aki dan kopling mobil saya ini, yang akhirnya sampai bikin saya repot dan bahkan dongkol banget rasanya.
Sekaligus saya jadi sangat menyesal karena menyepelekannya, pasalnya ketika sedang dijalan bahkan jalan pas lagi ramai, aki mobil akhirnya benar-benar mati dan koplingnya sampai putus.
Nah, saya coba ulas dulu soal aki mobil, sebenarnya soal aki mobil saya ini sudah mulai ada gelagat kalo aki nya mulai terasa ngadat.
Ketika stater mobil, suara mesinnya menyala agak berat dan lampu indikator pada spedometernya agak redup, sebenarnya saya sudah agak curiga, kenapa kok mobil distater jadi berat begini yah, karena pikir saya mobil masih bisa hidup, akhirnya tetap saya paksakan jalan.
Jujur saya awam soal ini, sehingga hal ini juga saya biarkan saja dan sampai berlangsung beberapa hari, tidak ada pikiran sama sekali kalo aki mobil mulai bermasalah.
Sampai akhirnya suatu ketika pas ditanjakan karena saya gagal setengah kopling (kopling ini juga bermasalah karena mulai aus) akhirnya membuat mesin mobil mati.
Mobil yang biasanya kalau distater bisa hidup lagi, ternyata tidak bisa lagi, pas saya stater hanya ada, kretek kretek, wahduh pasti modar ini akinya, rem tangan saya tarik, mobil jadi berhenti ditengah tanjakan.
Otomatis saya langsung diteror klakson berbagai macam kendaraan dibelakang saya, soalnya pas lagi ditanjakan, sayapun keluar mobil dan mengutarakan permasalahan saya.
Saya juga meminta tolong dibantu agar mobil dipinggirkan dan diputar balik arahnya, pikir saya kalau mobil pas turunan sambil nyalakan mesin lalu kopling sambil dilepas kayaknya masih bisa nyala.
Ternyata meminggirkan mobil yang mogok ditanjakan bikin repot, saya jadi tidak enak hati rasanya ketika melihat orang-orang yang membantu meminggirkan dan memutar balikan arah mobil sampai ngos-ngosan gegaranya.
Akhirnya, sesuai pemikiran diatas, mesin mobil bisa nyala, saya pun akhirnya sampai juga di rumah meski penuh rasa was-was saat perjalanan takutnya mesin mobil mati lagi.
Dan benar saja sesampainya di rumah memang saat mesin mobil dimatikan, aki memang sudah parah, mati total, cuman bunyi kecek-kecek saat mobil distater dan memang harus diganti.
Besoknya tukang bengkel yang sudah saya telpon mengganti aki mobil saya, yah lumayan juga sih harga aki keringnya sekitar 900 ribu-an plus segala ongkosnya.
Sekaligus juga saat itu saya bertanya pada tukang bengkel tersebut bagaimana tipsnya agar aki bisa awet, seperti yang dikatakannya yaitu,
Aki jangan dibiarkan mangkrak lebih dari 3 hari tanpa sedikitpun mobil beraktivitas.
Kondisi ini dapat membuat aki mengalami gangguan suplai kelistrikan, apalagi kalau mobil jarang sekali dipakai aki mobil justru jadi lebih cepat rusak.
Mobil yang jarang dipakai dan hanya dipanaskan saja, tidak akan cukup mensuplai listrik untuk mengisi ulang aki tersebut, dan ini menyebabkan battery cepat tekor dan drop.
Jadi katanya, jangan di diamkan lebih dari 3 hari tanpa aktivitas, mobil harus ada aktivitas minimal aktivitas jalan lebih dari 20 KM agar aki bisa mengisi suplai kelistrikan.
Audio, AC dan lampu kabin harus dalam kondisi OFF saat mobil mati.
Audio atau tape mobil, AC Â mobil dan lampu kabin mobil yang masih dalam kondisi ON saat kendaraan mati juga merupakan salah satu penyebab aki mobil cepat rusak.
Karena aki akan terkuras digunakan untuk suplai listrik saat mobil dalan keadaan mati, dan aki jadi perlu waktu yang cukup juga untuk merespon dan men-charge suplai listrik aki tersebut saat mobil hidup.
Sehingga saat sebelum mesin mobil dimatikan untuk ditinggal dalam waktu yang lama, maka harus mematikan dulu Audio, Ac mobil dan lampu kabin, baru mesin mobil dimatikan.
Terjadi korosi pada aki.
Aki mobil bisa terjadi korosi seiring pemakaian, dengan adanya korosi pada aki mobil ini, membuat performa aki jadi menurun untuk mensuplai dan pengisisan kelistrikan sehingga menjadi terhambat dan ini bisa menyebabkan aki cepat rusak dan soak.
Untuk itu aki harus sering dicek secara berkala minimal 3 hari sekali lalu bersihkan klem atau terminal kabel, bila ditemukan ada karat seperti jamur tepung, harus dibersihkan dengan cairan khusus pembersih yang memang dirancang untuk membersihkan terminal tersebut.
Nah, inilah kata tukang bengkel tersebut agar masa pakai aki bisa lama dan tidak cepat rusak, namun yang juga perlu  jadi catatan, usia ekonomis aki itu maksimal 3 tahun kalau perawatannya baik dan kalau lebih dari itu sudah ada gelagat mulai ngadat maka aki memang harus sudah waktunya diganti.
Ooo,,begitu rupanya, yah memang sih apa yang disampaikan oleh tukang bengkel tersebut ternyata ada yang saya langgar, saya sering matikan mobil dalam kondisi audio, ac dan lampu kabin dalam keadaan ON dan saya tidak pernah mengecek kalau bisa ada korosi pada aki.
Namun akhirnya berkat tukang bengkel ini, saya jadi bertambah wawasan soal perawatan sederhana aki mobil agar usia ekonomisnya lebih awet dan tidak cepat rusak.
Nah, lain lagi cerita ketika saya mengalami kopling mobil putus, sebenarnya gelagat kopling mobil mulai terasa aus ini sudah di kasih tau sama tukang bengkel saat servis berkala kalau kopling sudah mulai aus dan disarankan kalau bisa diganti.
Ya, karena pas kondisi juga masih banyak kebutuhan dan biayanya cukup merogoh kocek yaitu 2 jutaan saya belum bisa untuk saat itu mengganti kopling.
Sehingga sementara waktu diakali dulu oleh tukang bengkel dan menyarankan saya jangan kelamaan untuk menggantinya karena bisa putus koplingnya kalau dipaksa terus.
Sempat agak lama sih saya sepelekan, sebenarnya seiring waktu juga sudah ada dana yang saya sisihkan, tapi karena kesibukan dalam pekerjaan jadi ketunda-tunda terus mau ganti kopling.
Akhirnya kejadian juga deh kopling putus, waktu itu juga pas nanjak, pas juga jalan lagi ramai, mobil saya kesulitan dan maksa banget untuk nanjak, eh tetiba kopling mobil putus dan dari kap mobil keluar asap tebal dan ada bau kayak ada yang terbakar gitu.
Saya segera tarik rem tangan, dan segera keluar dari mobil dengan ketakutan dan panik, nderdeg dan mak tratap, kursumangat, saya pikir mobil mau meledak.
Akhirnya setelah dibantu orang-orang dan mobil saya berhasil dipinggirkan, saya ditenangkan kalau mobil ngak papa, itu koplingnya saja yang putus.
Setelah saya telpon layanan derek, mobil segera saya bawa ke bengkel resmi untuk segera saya reparasi dan ganti kopling untungnya stok spare part nya pas tersedia.
Usai mobil saya selesai direparasi dan diganti koplingnya saya berkonsultasi kepada pihak bengkel mengenai tips perawatan kopling mobil agar usia ekonomisnya lebih awet dan seperti yang dijelaskan pihak bengkel adalah sebagai berikut,
Menghindari meletakan kaki pada pedal Kopling dalam waktu yang lama.
Hal ini sangat perlu diperhatikan oleh pengemudi, sebab terkadang saat mobil sedang dalam kondisi berjalan tanpa disadari pengemudi justru tetap meletakan kaki pada pedal kopling dalam waktu yang lama.
Sehingga hal ini akan berakibat pada cepat terjadinya keausan plat matahari kopling dan clutch cover, bahkan bisa mempercepat kerusakan pada release bearing.
Jadi harus dibiasakan jangan meletakan kaki pada pedal kopling dalam waktu yang terlalu lama untuk menghindarkan masalah keausan pada kopling mobil.
Sebisa mungkin menghindari menggunakan setengah kopling ketika berhenti dijalan menanjak dan saat terjebak kemacetan.
Terkadang tanpa disadari oleh pengemudi, kondisi jalan yang menanjak dan macet akan membuat pengemudi sering menginjak pedal kopling dan sering menahan mobil dengan setengah kopling.
Padahal dalam kondisi tersebut, pengemudi sebenarnya bisa menahan mobil dengan cara mempergunakan hand rem atau rem tromol untuk menahan mobil agar tidak mundur kebelakang.
Sebab apabila pengemudi terlalu sering menggunakan setengah kopling untuk menahan kendaraan saat antri terutama di jalan yang menanjak akan berakibat kampas kopling jadi cepat tipis.
Selain itu juga dapat menyebabkan usia ekonomis kampas kopling bisa lebih pendek, karena permukaan pressure plate pada cover clutch dan permukaan roda gila akan ikut terkikis.
Melepas kopling dengan cara yang halus.
Sangat disarankan agar pengemudi tidak melepas kopling dengan cara yang kasar, sebab hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada permukaan plat kopling.
Jika permukaan plat kopling sudah rusak atau tidak rata, maka bisa menyebabkan kopling terasa bergetar saat terhubung dan paling parahnya bisa membuat putus plat-plat yang ada di kampas kopling.
Sering memeriksa kondisi kopling dari kemungkinan terjadi kebocoran minyak kopling
Untuk mobil yang menggunakan minyak kopling dan tali kopling harus seringkali dicek dan diperiksa, apakah master kopling bawah ada kebocoran minyak kopling atau tidak.
Ketika terlihat menetes maka itu tandanya terjadi kebocoran oli dari sambungan mesin dan transmisi, perlu juga dicek oli yang bocor tersebut apakah berasal dari seal kruk as mesin atau darimana.
Kalau hal-hal ini terjadi, maka seal crankshaft belakang harus segera diganti, karena jika oli yang bocor tersebut dibiarkan saja, bisa menjadi penyebab kopling selip oleh oli.
Selain itu, dicek juga apakah tekanan pedal kopling seiring dipakai apakah sudah berubah dan terasa berat, sehingga saat servis berkala bisa sekalian direparasi.
Terakhir diterangkan, usia ekonomis kopling bisa mencapai lebih dari 5 tahun dan semuanya tergantung pengemudinya, tapi meski belum 5 tahun sudah ada gangguan keausan kopling mobil maka harus segera diganti.
Atau setelah lebih dari 5 tahun sudah mulai ada gangguan keausan pada kopling mobil, maka disarankan juga untuk segera diganti.
Oalaahh, begitu tooh rupanya, jadi mengerti saya, jujur saya memang sering melakukan setengah kopling dan bahkan gak pernah ngecek kopling mobil, tapi yang jelas dari dua pengalaman ini wawasan saya jadi bertambah dan saya jadi lebih perduli untuk merawat mobil.
Nah inilah kiranya yang pernah saya alami ketika saya bermasalah dengan aki dan kopling mobil, semoga dari pengalaman saya ini dan beberapa hal yang disampaikan mengenai perawatan aki dan kopling mobil ini bisa bermanfaat.
Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H