Saya kira juga itu adalah frekwensi radio yang sedang saya cari, padahal sebenarnya frekwensi radio yang saya cari masih disebelahnya sedikit, makanya saya setop di frekwensi tersebut.
Sempat lama juga saya setop di frekwensi tersebut, bahkan jadi menikmati tembang Lord Didi yang lainnya yaitu sewu kuto, termasuk juga mendengarkan tembang-tembang campur sari lainnya yang didendangkan oleh Manthous.
Saya baru tersadar ketika mendengar Jingle ID radio tersebut, ternyata frekwensi radio ini bukan yang saya cari, tapi ternyata mulai dari sinilah saya mengetahui tembang campur sari dan Lord Didi, dan juga mulai saat itu saya mulai tertarik dengan tembang campur sari dan selalu setia stay tune diacara tersebut.
Perjalanan tembang campur sari saat itu masih kalah tenar dengan tembang-tembang genre di kalangan anak muda, bahkan masih belum signifikan familiar dikalangan tua dan dewasa, masih tertentu saja yang menggemarinya.
Meskipun demikian, tetap terus bertumbuhan karya tembang campur sari tapi memang masih belum bisa meruntuhkan hegemoni genre lagu-lagu populer saat itu, bahkan terus berlangsung hingga puluhan tahun lamanya.
Namun akhirnya setelah berproses bertahun-tahun lamanya dalam perjalanan panjangnya ini, saya mulai mendengar popularitas tembang campur sari pamer bojo yang akhirnya mendaulat sang Lord Didi di puncak masa emasnya.
Sampai akhirnya mengambyarkan segenap bangsa ini, dan menobatkan sang Lord Didi sebagai The Godfather of Brokenheart, sampai bertumbuh kembang Sobat Ambyar yang semakin fenomenal dan membanjiri setiap konser akbar Lord Didi, bahkan semakin banyak kalangan milenial terjun mempopulerkan tembang campur sari.
Namun Lord Didi Kempot (Dionisius prasetya) telah tiada, akan tetapi kepahlawanannya tetap berjuang dengan gigih mengangkat tembang campur sari menjadi unity, membumikan campur sari di nusantara ini, tak akan pernah terlupakan sepanjang masa.
Kharismatiknya akan terkenang sepanjang zaman peradaban negeri ini, tembang-tembang campur sari yang didendangkannya akan jadi warisan sejarah yang membuktikan bahwa lewat tembang campur sari, ternyata bisa mempersatukan bangsa yang bhineka ini dalam satu Unity, satu wadah di NKRI yang kita cintai bersama ini.
Selamat jalan Lord Didi Kempot, The Godfather of Brokenheart. Meskipun kau telah tiada namamu dan eksistensimu akan selalu harum dan jadi sejarah berharga di nusantara ini.