Tidak hanya terdiri dari kalangan tua dan dewasa saja, tetapi kaum muda atau para milenial juga turut menjadi penggemarnya, turut menggemari tembang campur sari.
Padahal kalangan milenial biasanya sangat selektif, ataupun pilih-pilih soal musik apalagi mau menengok tembang campur sari, namun Lord Didi berhasil meruntuhkan hegemoni yang berlaku tersebut dan membuktikan bahwa tembang campur sari telah membumi (unity) di nusantara ini.
Saya juga sangat bangga pada Lord Didi, sebab berkat beliau tembang campur sari jadi lebih nasionalis di nusantara ini, bahkan banyak teman-teman saya yang bukan orang Jawa, jadi sangat menyukai dan fanatik dengan tembang campur sari.
Banyak teman saya yang aslinya sebenarnya diantaranya merupakan orang batak, banjar, bugis, manado, papua, ambon dan juga lainnya jadi suka sekali dengan tembang campur sari.
Dan bahkan turut serta mendendangkannya, meskipun saat didendangkan dipengaruhi dengan logat masing-masing daerah, tapi hal ini sangat membanggakan.
Bayangkan dari kultur bahasa saja sudah bhineka, tapi tembang campur sari tetap dapat diterima dan turut disukai oleh segenap bangsa ini.
Betapa kharismatiknya sang legenda Lord Didi, berkat beliau tembang campur sari jadi lebih hidup dan bermakna, jadi wadah pemersatu bangsa yang besar ini.
Saya sendiri sebenarnya sudah lama familiar dengan Lord Didi dengan tembang campur sarinya tersebut dan akhirnya turut jadi sobat ambyar hingga sekarang ini.
Pertama kali saya mulai mengetahui Lord Didi dan mengenal tembang campur sari saat saya masih kuliah sekitar tahun 1999, tembang yang pertama kali saya tau itu adalah Stasiun Balapan, kebetulan saat itu saya sedang mendengar radio di kamar kost.
Saat itu saya lagi putar-putar knop gelombang radio, sedang cari-cari frekwensi radio tempat saya siaran, kebetulan juga saya saat itu selain kuliah juga nyambi kerja jadi penyiar freelance.
Sambil putar-putar knop itu, ternyata knop radio terhenti ketika saya mendengar satu tembang jawa yang ternyata tembang stasiun balapan yang didendangkan oleh didi kempot.