Saat pandemi korona dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) begini, tentu saja kita tidak bisa keluar rumah semaunya.
Apalagi mau dalam rangka rekreasi, ngabuburit atau refreshing ke tempat-tempat wisata favorit atau tempat-tempat lainnya yang instragamable.
Karena tentu saja bisa menyebabkan kerumunan dan pasti bakalan keciduk sama aparat keamanan, lalu dibubarin dan disuruh pulang.
Padahal ngabuburit saat bulan ramadhan sudah menjadi tradisi, selain bisa kumpul bareng, buka puasa bareng, bisa juga jadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi bersama baik bareng kerabat keluarga dan teman.
Tapi apa hendak dikata, karena pandemi korona ini masih melanda, maka niat untuk ngabuburit tersebut dengan terpaksa harus diurungkan, daripada tetap nekat ngabuburit ujung-ujungnya tetap saja percuma, karena bakalan juga keciduk sama aparat.
Ya, memang tidak dipungkiri masyarakat banyak yang sudah sangat jenuh karena selama pandemi korona ini banyak terkungkung dirumah, pasti sudah sangat bosan dan pasti sudah sangat ingin sekali refreshing, namun demi keselamatan bersama demi memutus mata rantai penyebaran korona lebih baik tetap menaati PSBB.
Nah, berkaitan dengan ide ngabuburit, mungkin ide refreshing dari penulis ini bisa dicoba dan jadi salah satu alternatifnya, dari pada boring dirumah siapa tau bisa bikin semangat dan menyegarkan pikiran.
Ya, penulis mencoba refreshing di kebun yang ada di sekitaran kompleks tempat tinggal, kebetulan ada kompleks kebun yang dilalui jalan kampung yang tak jauh dari tempat tinggal penulis, bahkan sudah sering penulis lakukan, dan ternyata asik juga.
Sembari membawa Kenzo si kesayangan, ternyata mengitari jalan kampung dengan panorama kompleks kebun kampung yang asri dan hijau tetap menyegarkan dan asik.
Desir angin sepoi-sepoi khas sore hari juga nyaman dinikmati, ternyata pas difoto cukup instragamable, meski backgroundnya cuman pohon singkong, pisang dan pepaya ternyata tak kalah indah dengan panorama yang lainnya.
Kompleks kebun ini merupakan inisiatif warga kampung yang ada disekitaran blok rumah penulis, yang memanfaatkan lahan tidur milik salah satu warga yang mengizinkan lahannya untuk diolah bersama dengan ditanami pohon yang bermanfaat.
Warga dan pemilik lahan sepakat, guyub bersama kalau sudah berbuah dan masa panen tiba, akan dipanen bersama dan dinikmati bersama, penulis bersyukur dan nangga ternyata warga dikompleks penulis tinggal, masih bisa membina kerukunan dan keguyuban ini.
Tapi jangan lupa, meski ngabuburit hanya dikebun tetap harus juga memperhatikan situasinya dan disesuaikan terkait pandemi ini, karena kalau sudah mulai ramai harus disesuaikan.
Baru juga jalan bentar, lahhh si kesayangan Kenzo tetiba langsung star memacu mobil-mobilan favorit yang ditungganginya dengan semangat, bapaknya jadi kaget sampai kerepotan ngejar takutnya kebablasan nyemplung got.
Hadeuhhh kenzo, bikin kaget aja, heuh heuh heuh, ternyata kerasa juga lelahnya, baru juga sedikit lari udah ngos-ngosan, mungkin karena Kenzo bikin kaget langsung ngegas jadi gak siap atau mungkin gegara kurang olahraga karena keseringan WFH ini, akhirnya kerasa juga badan ini rasa kaku dan berat.
Biasanya kalo dikantor atau bukan karena banyak tugas dinas luar, olahraga itu sudah jadi rutinitas yang diwajibkan sebelum kerja, kalau ketahuan gak olahraga bisa kena punishment.
Jadi boleh juga kan sekalian ngingetin, meski pandemi begini olahraga itu tetap penting untuk tetap menjaga kebugaran tubuh, mungkin gak perlu keluar rumah juga bisa kok dengan senam sehat sendiri meski senamnya dirumah, yang penting olahraga.
Akhirnya Kenzo berhenti juga mainan mobil-mobilannya, syukurlah, haduuh puyeng juga eh ternyata meladeni semangat si kesayangan ini, tapi melihat keceriannya dan semangatnya jadi tambah refresh rasanya.
Ternyata meski hanya ngabuburit disekitar komleks kebun yang ada di dekat rumah bisa menyegarkan juga, bisa membunuh rasa jenuh dan rasa bosan.
Nah, siapa tau suasana lingkungan kompleks kebun seperti yang penulis tuangkan dalam artikel ini ada juga ditempat rekan pembaca, jadi bolehlah dicoba, daripada boring terkungkung dirumah, kompleks kebun juga boleh jadi alternatif ngabuburit ceria.
Jadi, daripada bingung terlalu sering diam dirumah, mau ngabuburit ke tempat favorit karena pandemi juga gak bisa, maka ngabuburit di komleks kebun bisa jadi alternatifnya.
Semoga bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H