Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Kenapa Rocker Selalu Identik dengan Headbanging dan Straddling

20 April 2020   18:47 Diperbarui: 20 April 2020   18:43 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar via Pixabay.com


Gak bakal sreg dan kurang greget rasanya bila seorang rocker yang berkiblat pada aliran genre musik rock cadas dalam aksi panggungnya tanpa bergaya headbanging dan straddling.

Lengkingan tajam khas suara vokalis rock berpadu dengan hentakan musikalitas khas beat metal, ditambah tampilan gahar pakaian serba hitam, gothic dan sangar, percing di kuping, rantai melingkar dipinggang rambut gondrong, sepatu both warrior, dengan gerakan memutar kepala ataupun gerakan sentrifugal sambil berdiri mengangkang.

Headbangiiiing yeahh...wauw,,, xixixi,,,entah kenapa ada rasa yang begitu lepas dan begitu sangat melegakan penulis saat pernah beraksi di panggung-panggung parade ataupun festival rock di tahun 1997 hingga tahun 2003-an waktu itu.

Lagu Enter Sandman milik Metallica hingga macam lagu anyar Hysteria milik Muse, Band yang sedang hit tahun 2003 saat itu, sering jadi andalan penulis bersama rekan-rekan di band.

Kala itu melakukan headbanging diiringi stradling membuat segala beban rasa jadi ambyar, serasa bebas dan lepas dari kekangan, selaras beradu padu dengan para penonton.

Apalagi waktu itu usia penulis masih dikisaran 20 tahunan keatas, dengan didukung skill, teknik, speed yang cukup mumpuni ditambah dengan performa maupun stamina yang maksimal dalam memadu kasih dengan cabikan gitar bass, penulis sering menyabet gelar the best bassist dalam festival.

Sayang sih, waktu itu teknologi handphone masih belum secanggih seperti zaman sekarang ini, lagian handphone saat itu masih jadi barang yang begitu mahal banget.

Apalagi mau punya kamera foto dan video, punya pager saja sudah rasa wah banget, handphone bagi mahasiswa rantau saat itu masih jadi barang mewah dan bukan kebutuhan prioritas, hanya orang-orang atau mahasiswa kelas elit saja yang bisa mengabadikan momen-momen dokumentasi saat itu.

Pokoknya saat itu setiap main atau beraksi dipanggung parade dan festival rock, headbanging dan straddling adalah ciri khas kesejatian rocker dan wajib dilakukan.

Rock saat itu masih memiliki segmen tersendiri, meskipun saat itu didominasi oleh lagu dari band-band yang digandrungi genre remaja seperti SO7, Base Jam, wayang dan lainnya.

Sehingga memang harus punya panggung sendiri sendiri, tidak pas kalau jadi satu panggung dalam parade band, kecuali kalau dalam panggung festival.

Karena kalau dipanggung festival, tinggal bagaimana kemampuan masing-masing band untuk berjuang dalam meraih gelar juara.

Pernah dalam satu panggung parade band sehabis band penulis tampil gahar yang memicu adrenalin dan headbanging bareng dengan penonton dengan membawakan lagu-lagu rock, sehabis itu ada band yang tampil dengan membawa lagu SO7 Jadikanlah Aku Pacarmu.

Otomatis adrenalin langsung menurun dan yang terjadi adalah band tersebut langsung dibully, bukan berarti tampilannya jelek atau gak maksimal, tapi jetlag terlalu jauh karena habis tampil band-band yang nge-rock langsung jegleg berubah nge-pop.

Makanya waktu itu even-even parade band sering mendetilkan konsep panggungnya, genre peserta parade bandnya domiman kemana.

Kalau lebih dominan nge-pop, maka yang aliran rock harus ngalah gak naik panggung, sebaliknya juga yang ngepop harus berbesar hati gak naik panggung kalau yang dominan adalah band aliran rock.

Meskipun begitu, panggung-parade band yang menampilkan band-band rock tetap saja ramai, aksi panggung band rock selalu selaras dengan penonton yang kompak headbanging dan straddling bareng.

Dokpri
Dokpri

Memang cukup menggelitik apa sih istimewanya headbanging dan straddling itu, kenapa para rocker dan penontonnya selalu memainkan aksi ini?

Ya, kalau menurut pengalaman penulis selama pernah tampil dipanggung, headbanging dan straddling ini dapat menghilangkan stress, melegakan dan menenangkan jiwa serta pikiran.

Satu ekspresi kebebasan yang benar benar serasa lepas dari beban, lepas dari sebuah kungkungan dan kekangan dan hal ini diamini juga oleh para penonton yang juga ikut tenggelam menikmati ekspresi kebebasan ini, pokoknya jangan ngaku-ngaku jadi rocker kalau gak pernah atau gak tau headbanging dan straddling.

Akan tetapi, memang perlu juga hati-hati dalam melakukan headbanging yang disertai dengan straddling ini, disarankan agar jangan juga terlalu kelepasan atau lupa diri.

Sebab bisa terjadi cidera serius pada leher atau cidera tekanan pada kepala bila terlalu berlebihan melakukannya, oleh karenanya disetiap aksi panggung, para rocker sering mengingatkan, agar jangan sampai kebablasan melakukan headbanging dan straddling.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri


Inilah kenapa headbanging dan straddling menjadi ciri khas atau selalu identik bagi rocket dan syarat wajib bagi para rocker bila tampil dalam aksi-aksinya dipanggung.

Selalu ada masa dimana sesuatu itu pernah bersinar dan juga harus meredup, begitu juga dengan musik rock yang pernah berjaya.

Tapi penulis yakin musik rock tak akan pernah mati, pasti masih banyak yang mencintai musik rock, pasti akan lahir rocker-rocker baru yang akan selalu menggetarkan panggung-panggung musik diseantero jagad raya ini.

Rock never dies.
Headbangiiiiing yeaaahh...
Ngangkaaang yeaaahh....
Bangkitlah para rocker.

Semoga artikel singkat ini dapat bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun