Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Soal Stafsus Milenial, Bisakah Publik Memakluminya?

15 April 2020   13:46 Diperbarui: 15 April 2020   13:47 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti halnya apa yang terjadi pada stafsus milenial Andi Taufan Garuda yang juga merupakan Ceo PT. Amartha Mikro fintek.

Sebenarnya niatnya untuk mengulurkan bantuan bagi masyarakat dalam menghadapi bencana nasional pandemi korona ini sangatlah baik dan patut diapresiasi.

Hanya saja, Andi memang agak teledor dan sedikit gegabah karena terlalu terburu-buru mengambil keputusan terkait dengan niatannya tersebut.

Dan penulis sangat yakin, bahwa niatan baiknya tersebut nampaknya memang murni datang dari hatinya, tanpa adanya muatan kepentingan politis didalamnya.

Mungkin saja dalam hal ini, Andi agak sedikit lupa untuk koordinasi dan konsultasi terlebih dahulu, kalau berkaitan dengan menerbitkan surat dengan berkop sekretariat kabinet negara itu tidaklah boleh sembrono dan sembarangan.

Perlu memenuhi syarat dan aturan keadministrasian surat menyurat yang memang harus birokratif, seperti berkaitan siapa yang boleh menerbitkan surat tersebut, siapa yang tanda tangan, kepada siapa dulu dikirimkan, tembusan itu kepada pihak siapa-siapa saja dan syarat aturan lainnya.

Mungkin juga ini karena Andi terbiasa dengan birokrasi yang selama ini dijalankannya sehari-hari di perusahaannya yang bisa jadi tidak terlalu formal dan birokratif, makanya Andi menganggapnya kurang lebihnya sama saja.

Sehingga dalam hal ini, Andi Taufan memang harus berlapang dada, kalau surat yang sempat diterbitkannya tersebut banyak menuai kritikan, karena memang benar adanya surat tersebut maladministrasi bahkan cukup fatal juga sebenarnya blunder Andi Taufan ini.

Terlalu jauh sebenarnya Andi Taufan melompat, padahal ada ketentuan siapa yang boleh menerbitkan surat berkop sekretariat kabinet negara tersebut, masih ada unsur pihak birokrasi lainnya yang harus dilewati terlebih dahulu.

Terkait blundernya ini, Andi Taufan sudah menyadari bahwa ini adalah kesalahannya dan sudah mengklarifikasinya dengan meminta maaf kepada publik melalui pernyataannya di Medsos pribadinya.

Namun sayangnya karena sudah terlanjur viral dan menuai banyak kritikan terkait apa yang dilakukan Andi Taufan ini, tuntutan mundur dari jabatannya sebagai stafsus milenial banyak sekali ditujukan kepadanya, memang wajar namanya juga aspirasi, maka bebas saja diungkapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun