Satu temuan kasus kriminal langka di Indonesia terjadi, ketika seorang remaja yang usianya masih belia dengan usia belasan tahun didapati menghilangkan nyawa Balita dengan cara dibunuh.
Seperti diketahui telah ditemukan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang remaja yaitu NF (15), terhadap Balita APA (5) di Sawah Besar, Jakarta.
Bahkan pembunuhan tersebut dilakukan secara sadar dan terencana dari terinspirasi film pembunuhan dan yang lebih tragis dan bikin bergidik lagi kronologis rangkaian peristiwa pembunuhan menjadi viral dikhalayak publik karena diunggah ke Media Sosial.
Betapa mengejutkannya kasus ini, bagaimana kita dihadapkan kenyataan yang sangat memprihatinkan dan memilukan, sekaligus mengerikan terkait kasus tersebut.
Dan dapat dipastikan, ada sebab yang sangat mendasar mengapa remaja tersebut sampai bisa berbuat sekejam dan setega itu hingga melakukan pembunuhan terhadap Balita tersebut.
Tapi semua sudah terjadi, nasi sudah menjadi bubur, dan kita semua berharap agar semuanya terkait kasus tersebut dapat dituntaskan dengan solusi atau jalan keluar yang terbaik.
Tentunya setiap peristiwa demi peristiwa dalam kehidupan ini, bisa menjadi pembelajaran dan pengalaman bagi kehidupan kedepannya.
Begitu juga berkaitan menyoal remaja yang membunuh balita ini, tentu bisa menjadi pembelajaran yang penting dan renungan bersama tentang betapa begitu teramat pentingnya, bagaimana arti sejatinya perhatian yang sebenarnya kepada anak dan pentingnya kesehatan mental kejiwaan anak.
Ya, bicara tentang bagaimana perhatian pada anak pastinya akan selalu terikat erat dengan kita sebagai orangtua, karena memang sudah kodrat dan kewajiban orangtua terhadap anak dalam mengawal proses tumbuh kembangnya mulai dari hal yang paling mendasar hingga kelak beranjak dewasa.
Perhatian kepada anak tidak bisa dianggap remeh dan biasa saja, terkadang secara sadar dan tidak sadar, dengan seiring waktu berjalan dan semakin maju serta dinamisnya peradaban zaman, kita sebagai orangtua sedikit terlupa dan salah paham mengartikan ataupun kurang bijak menafsirkan bagaimana arti yang sebenarnya bentuk perhatian kepada anak.
Anak selama dia belum kuat dasar pondasinya dalam proses tumbuh kembangnya hingga dewasa akan selalu menggantungkan harapan pada orangtua, akan selalu menginginkan sentuhan kasih sayang, akan selalu menginginkan perhatian, berharap kepekaan dan keperdulian dari orangtuanya.
Sehingga hal-hal penting berkaitan dengan kesehatan mental dan kejiwaan anak dalam rangka proses tumbuh kembangnya wajib dikawal secara berkesinambungan hingga sudah siap bisa dilepas atau kelak anak sudah dewasa.
Mengawal anak dalam proses tumbuh kembang bagi penguatan pondasi mental dan kejiwaan anak adalah elemen terpenting yang sangat mempengaruhi proses terbentuknya kognitif anak, yaitu kemampuan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengambil keputusan dan mengevaluasi.
Selain itu juga mental dan kejiwaan sangat mendasari bagaimana seiring proses tumbuh kembangnya menjadi pondasi dasar terbentuknya karakter, watak, tabiat, sifat, dan sikap perilaku pada anak, termasuk juga dapat menstimulasi kemampuan insting, naluri, intuisi dan sudut pandang dalam mental dan kejiwaannya
Sehingga dari perhatian mental dan kejiwaan dalam proses tumbuh kembangnya tersebut, anak bisa membedakan mana yang benar mana yang salah, menumbuhkan kesadaran yang berbahaya itu serperti apa, yang berisiko itu seperti apa dan berbagai wawasan-wawasan yang lainnya.
Disamping itu memberi ruang perhatian yang mendalam kepada anak dalam proses tumbuh kembang mental dan kejiwaannya, kita sebagai orang tua pasti akan menyadari  dan menemukan dari sisi mana terdapat hal-hal yang kurang optimal pada anak dari proses tersebut, bahkan dapat mendeteksi secara dini, bila ada kelainan-kelainan tertentu yang berkaitan dengan mental dan kejiwaan anak, sehingga dapat segera dikonsultasikan atau berobat kepada dokter.
Memerhatikan, mengasihi dan menyayangi anak bukan hanya sekedar memberi kemudahan materi saja, atau bahkan dibiasakan mengetahui dunianya sendiri, namun perlu memberi perhatian yang sejati bagi kesehatan mental dan jiwanya secara menyeluruh hingga kelak anak telah siap dan benar-benar dewasa untuk terjun dalam lingkungan yang nantinya akan dilakoninya disetiap perjalanan kehidupannya.
Semoga bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H