Tentu saja tidak ada larangan untuk mengajukan penolakan, akan tetapi alasan yang diajukan bukan semata-mata karena alasan pribadi.
Seperti misal karena sudah merasa nyaman dengan pekerjaan dan jabatan yang sekarang, pekerjaan yang nanti dikerjakan tidak sesuai dengan passion atau background, tidak familiar atau tidak sehati dengan jabatan yang baru itu, dan alasan penolakan lainnya yang intinya karyawan sudah merasa nyaman dengan pekerjaan yang sekarang.
Kalau beberapa alasan di atas diajukan tentu tidak bisa diterima oleh kantor, karena tidak sesuai dengan perjanjian kerja yang disepakati. Sehingga alasan yang diajukan sifatnya harus mengandung urgensi.
Biasanya alasan yang dinilai bersifat urgensi wajar diajukan bila rotasi jabatan baru tersebut harus diiringi juga dengan perpindahan tempat yang baru misal ditempatkan di luar kota atau di luar provinsi.
Alasan urgensi yang bisa diajukan seperti anak ataupun istri sedang sakit yang serius, istri sedang lemah karena hamil, dan alasan urgensi lainnya sehingga belum bisa pindah tempat kerja. Maka alasan tersebut masih bisa jadi pertimbangan bagi kantor untuk menunda atau membatalkan keputusan rotasi jabatan tersebut.
Tapi kalau alasan masih bersifat pribadi dan tidak urgen, jika keputusan rotasi jabatan dan di manapun penempatannya telah diputuskan, maka para karyawan harus siap sedia menerimanya sesuai perjanjian kerja yang telah disepakati dan menjadi komitmen bersama.
Pengalaman yang berharga dalam hidup adalah bagaimana kita mengamati suatu peristiwa demi peristiwa dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi pembelajaran dalam instrospeksi diri untuk menempuh langkah selanjutnya dan tentunya hal ini juga berlaku dalam bidang pekerjaan kita.
Sehingga bila karyawan pada akhirnya kena giliran rotasi jabatan, maka bisa menjadi pengalaman yang berharga, karena bukan tidak mungkin ketika di tempat baru nantinya sesuai rotasi jabatan baru yang diterima, akan menjadikan karyawan semakin sukses dan berhasil.
Ciri yang menunjukan kesuksesan dan keberhasilan dalam pekerjaan itu adalah bagaimana karyawan memiliki kemampuan menyesuaikan diri berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dialami di bidang pekerjaan. Itulah nilai kualitas sejati karyawan.
Maka cintailah apapun dan di manapun pekerjaan itu, dengan menjadikannya hobi dan seni yang indah, karena itulah sejatinya identitas siapa sejatinya karyawan dalam pekerjaan. Jadi ketika karyawan kena rotasi jabatan dalam pekerjaan, maka karyawan haruslah tetap selalu siap sedia dan loyal.
Semoga bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi.