Seiring semakin intensnya penggunaan gawai, ternyata kian lambat laun kedepan, gawai dapat menjadi penyebab semakin memudar dan hilangnya jalinan komunikasi yang harmonis dirumah.
Kenapa bisa begitu?
Ya, gawai sebagai sarana pendukung agar kita tetap bisa saling terhubung dalam berkomunikasi jarak jauh, pada kenyataannya justru semakin membentuk ruang dan jarak, kian menjadi jurang pemisah dan semakin mencuri perhatian keluarga tatkala sudah berkumpul dirumah.
Terkadang, disadari ataupun tanpa disadari, kita ternyata sedikit terlupa, mengabaikan jalinan komunikasi langsung, pada saat kita sudah berkumpul dirumah.
Tidak dipungkiri bahwa yang sering terjadi pada saat kita sudah kumpul dirumah, ternyata kita tetap tidak bisa lepas dari gawai kita, gawai tak terlepas sedikitpun dari genggaman kita.
Bahkan untuk hanya sekedar bicara sepatah dua patah kata saja, kita sedikit enggan dan malah menggunakan sarana aplikasi yang terdapat atau terinstal pada gawai.
Jadi, betapa sebenarnya suasana berkumpul dalam satu rumah, justru jadi terasa begitu garing dan hambar, padahal ada istri, ada suami dan anak.
Akan tetapi, justru yang terjadi suasana terasa begitu sunyi, saling diam-diaman, jarang ada komunikasi langsung, karena fokus dengan gawai masing-masing.
Sehingga kalau sudah begini, berbagai macam potensi-potensi kerawanan timbulnya konflik dan permasalahan didalam keluarga, kian terbuka lebar.
Inilah yang seyogianya bisa menjadi renungan bersama, betapa semakin terasa nyata adanya, minimnya jalinan komunikasi langsung saat kita sudah berkumpul bersama dirumah karena kita tidak bisa lepas dari gawai kita.
Padahal, menjalin komunikasi yang baik dan harmonis dengan cara saling bertegur sapa, berbicara dan bertutur ataupun berinteraksi langsung ketika sudah saling berkumpul dirumah itu amatlah begitu penting.