guru yaitu dicubit ataupun parah-parahnya sampai ditempeleng, masih merupakan hal yang wajar dan dapat diterima.
Dulu kalau saya dan teman teman saya nakal atau bandel sewaktu sekolah, ketika kena hukuman keras seperti hukuman menyangkut fisik dariBahkan tidak ada perdebatan sedikitpun, tak sampai viral karena memang saat itu di tahun 1990-an teknologi belum secanggih seperti di abad 20 sekarang ini.
Tapi seiring waktu berjalan kalau sekarang ini, jangan coba-coba guru melakukan hukuman keras menyangkut hukuman fisik, karena bakal akan jadi persoalan panjang dibelakang hari.
Bisa-bisa jadi viral dan menuai hujatan, ataupun ada tuntutan dari orang tua murid, bisa terancam dimutasi, dipecat atau bahkan parah-parahnya lagi bisa dibawa keranah hukum.
Tapi anehnya, bila kembali ke tahun 1990-an, segalak apapun guru atau begitu Killernya guru saya dalam memberikan hukuman guru kepada muridnya, ternyata anak muridnya sekarang ini banyak yang jadi "orang".
Bahkan kalau ada acara reunian, ketika para guru turut diundang, ternyata guru-guru Killer dan para guru galak kami inilah yang paling kami rindukan, karena banyak terkenang dengan segala bentuk didikannya termasuk terkenang cara mereka memberi hukuman yang diberikan kepada kami dahulu.
Hampir seluruhnya kami sebagai para mantan murid mereka, justru merasa sangat berhutang budi dan berterima kasih, karena berkat jasa mereka yang terkadang keras mendidik kami, telah berhasil membawa kami  jadi "orang", tidak ada sedikitpun tersisa dendam masa lalu dari kami kepada para guru Killer dan galak kami ini.
Ya, bila kembali lagi menapaki masa sekarang ini, diera serba semakin maju dan moderen nya zaman, guru jadi serba dilematis dan jadi masalah yang begitu kompleks untuk memberikan hukuman disiplin kepada murid itu baiknya seperti apa.
Memberikan hukuman disiplin kepada murid, ternyata banyak dipersalahkan, tapi bila tidak diberikan hukuman disipilin, murid banyak yang "ngelunjak" bahkan semakin menjadi-jadi terhadap kenakalan dari sikap dan perilakunya.
Sekarang ini sedikit saja dianggap keras memberikan hukuman disiplin kepada murid, urusannya bakal panjang, padahal memberikan hukuman disiplin itu sejatinya masih sangat penting dan tetap beresensi untuk mendidik murid juga.
Karena dapat mengingatkan murid yang bermasalah ataupun nakal disekolahnya agar tetap mematuhi rambu-rambu disiplin, menempa mental dan kepribadian murid, agar menyadari apa-apa yang sudah dilanggarnya itu memang salah dan patut mendapatkan dampak atau hukuman dari perbuatan salahnya tersebut.
Sehingga berlatar dari semakin kompleks dan dilematisnya permasalahan hukuman disiplin dari guru kepada murid sekarang ini, harus bagaimanakah sebenarnya?
Jadi, seperti apa standar yang cocok dan tepat dalam rangka  memberikan hukuman disiplin kepada murid itu sebenarnya?
Bukannya berarti lancang untuk mengungkapkan saran maupun pendapat, karena penulis bukanlah guru, tapi setidaknya penulis pernah sedikit merasakan pengalaman berharga dalam suka duka jadi pendidik.
Meskipun dalam hal ini penulis hanya memiliki standar Pedagogik, karena pernah ikut diklat dari kemendikbud RI sebagai syarat standar membantu mengajar murid di perbatasan kaltim.
Ya, kembali lagi ke saran dan pendapat, nampaknya pemerintah atau dalam hal ini Kemendekibud RI perlu mempertimbangkan adanya standar kurikulum bagi sekolah ataupun guru, tentang bagaimana cara yang tepat, ataupun batasan-batasan seperti apa yang mesti harus diterapkan terkait hukuman disiplin kepada murid (peserta didik) untuk dipergunakan di sesuaikan masanya, misalnya seperti dimasa yang sekarang ini sedang berlangsung.
Atau mungkin perlu ada sejenis aturan yang dapat memberikan keleluasaan atau kewenangan kepada guru ataupun sekolah untuk dapat memberikan hukuman disiplin yang tepat itu seperti apa.
Karena kalau selalu saja pihak guru atau dari pihak sekolah yang selalu dipersalahkan dalam memberikan hukuman disiplin kepada murid padahal memang muridnya yang nakal dan bermasalah, maka kondisi ini sama sekali tidaklah adil.
Oleh karenanya hal ini sangatlah perlu dipertimbangkan, karena penerapan hukuman disiplin bagi murid itu tetaplah penting dan masih amat diperlukan, apalagi semakin kedepan zaman semakin merangkak melesat dinamis.
Menghukum murid yang memang patut dihukum karena kesalahannya, bukanlah sesuatu yang haram dan terlarang, karena memang itulah cara satu satunya bagaimana sebenarnya mendisiplinkan murid.
Jadi, janganlah dulu berburuk sangka ataupun selalu mempersalahkan guru bila menyangkut hukuman disiplin kepada murid, karena memang perlu dilhat dari berbagai sudut pandang yang luas dan persepektif yang lebih bijak lagi.
Semoga menjadi manfaat bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H