Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menanti Sejarah Perkereta Apian di IKN dan Kota Penyangga

15 Februari 2020   16:26 Diperbarui: 15 Februari 2020   16:26 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menanti Sejarah Perkereta Apian di IKN dan Kota Penyangga.

Sebentar lagi seiring perjalanan waktu, moda transportasi Kereta Api akan segera menjadi sejarah baru di IKN dan Kota Penyangga IKN.

Ya memang, seperti itulah realitanya, selama ini pada umumnya moda transportasi Kereta Api lebih banyak beroperasi didaratan pulau Jawa.

Kalaupun pernah ada sejarah Kereta Api di Kalimantan Timur, tapi itu tempo dahulu saat masih zaman penjajahan, itupun Kereta Api khusus yang digunakan oleh para penjajah dalam operasi mereka untuk menggeruk kekayaan alam bumi borneo.

Jujur, seumur hidup ini, saya yang lahir dan besar di kota Balikpapan, Kaltim, hanya pernah dua kali saja pernah merasakan bagaimana pengalaman menggunakn moda transportasi ini.

Pertama, saat dinas di Jogjakarta, maka untuk menghabiskan waktu sisa hari yang tersisa dari perjalanan dinas, saya menuju ke rumah tante di Bekasi, saya memutuskan naik kereta api dari stasiun Tugu ke stasiun Bekasi, untuk mengetahui bagaimana sih rasanya pengalaman naik Kereta Api itu.

Kedua, saat menikmati cuti sambil liburan, yaitu saat kerumah keluarga di Madiun, usai menikmati cuti beberapa hari di Jakarta, saya bersama istri, berangkat naik Kereta Api dari stasiun Gambir ke stasiun Madiun, bahkan bagi istri, ini adalah pengalaman pertama kali dalam seumur hidupnya bisa naik dan merasakan moda transportasi Kereta Api.

Dokpri
Dokpri

Betapa saya waktu pertama kali naik Kereta Api dari Jogyakarta layaknya orang yang baru bangun dari tidur, perjalanan berjam-jam tak sedikitpun membuat saya lelah ataupun tertidur, mata ini selalu tak melewatkan sedikitpun untuk memandang setiap pemandangan dalam perjalanan yang dilintasi oleh Kereta Api.

Begitu juga bagi istri saya, saat pertama kali naik Kereta Api, perjalanan berjam-jam dari stasiun Gambir hingga stasiun Madiun, tak sedikitpun istri saya melewatkan untuk menikmati pemandangan demi pemandangan yang di lewati disetiap perjalanan Kereta Api, sementara itu sesekali saya sering tertidur, karena saya sudah pernah sekali merasakannya.

Dokpri
Dokpri


Mungkin juga, selain saya dan istri, masih banyak masyarakat lainnya yang belum pernah sekalipun bagaimana rasanya pengalaman naik Kereta Api.

Dan kini, sejarah baru telah tertulis, ketika bapak Presiden RI Jokowi menetapkan keputusan bahwa sebagian PPU dan sebagian Kukar sebagai ibu kota negara yang baru.

Maka otomatis akan ada harapan, bakal ada sejarah baru lainnya juga yang mengiringi setiap perjalanan pembangunan infrastruktur dan berbagai pembangunan lainnya di IKN dan kota penyangga IKN. Termasuk moda transportasi canggih seperti KRL dan MRL, bahkan hingga moda transportasi tanpa awak.

Sebentar lagi, Kereta Api bakal hadir di Bumi Borneo Benua Etam ataupun Banuo Taka, rel-rel panjang bakal malang melintang mengiringi setiap perjalanan masyarakat di Ibu Kota Negara yang baru dan kota penyangga sekitarnya.

Catatan sekilas pengalaman wong cilik.
Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun