Pemerintah akhirnya menjawab teka teki nasib WNI Eks ISIS, sesuai hasil putusan Ratas Kabinet, mereka dinyatakan tidak akan dipulangkan.
Hal ini disampaikan oleh Menkopolhukan RI Mahfud MD yang menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk tidak memulangkan WNI Eks ISIS, karena berdasarkan pertimbangan keamanan ratusan juta Warga Negara Indonesia.
Meskipun masih ada pertimbangan pertimbangan bersyarat terkait anak anak dari para WNI Eks ISIS ini, yang masih ada harapam untuk dipulangkan ke tanah air.
Yah, inilah sebenarnya yang ditunggu tunggu, keputusan ini menjawab dan mematahkan  pro dan kontra berbagai polemik terkait WNI Eks ISIS ini.
Keputusan yang berani, karena pastinya sudah mempertimbangkannya dengan penuh ke hati hatian dari segala resiko untung dan rugi.
Keberanian keputusan ini merupakan pembuktian, bahwa ujian terkait dilematis WNI Eks ISIS ini.
Bahwa Indonesia memiliki ketegasan, Pemerintah Indonesia tetap memilih bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan segenap seluruh jiwa raga ratusan juta warga negara Indonesia.
Pemerintah tidak mau mengambil resiko yang sangat berbahaya terkait WNI Eks ISIS ini, bila dipulangkan ke Indonesia.
Apalagi bukan perkara mudah mengurusi mereka, daripada beresiko berbahaya lebih baik mengutamakan keselamatan ratusan juta jiwa warga negara Indonesia.
Pilihan bersumpah setia pada ISIS oleh mereka adalah dari mereka sendiri, dan bila akhirnya mereka tidak di akui sebagai WNI itulah harga mahal yang harus mereka terima karena telah berkhianat pada ideologi pancasila dan berkhianat pada NKRI.
Tentunya terkait keputusan tegas tidak memulangkan WNI Eks ISIS ini, bisa ada reaksi sorotan dunia internasional.
Tapi yang jelas, mau bagaimanapun putusan sudah di sahkan, reaksi kontra terhadap tuntutan tanggung jawab terhadap mereka dari manapun harus dihadapi.
Indonesia punya hak untuk bertahan dengan putusan itu, Indonesia memiliki komitmen untuk tetap menolak segala macam bentuk terorisme dan radikalisme.
Pastinya dari putusan ini, seluruh warga negara Indonesia akan sangat lega dan sangat mendukung, karena tidak kepikiran lagi, tidak takut lagi, dan tidak merasa terancam lagi.
Yang jelas kalau mereka dipulangkan akan selalu menjadi duri dalam daging, bahkan sewaktu waktu bisa saja menikam dari belakang.
Jujur penulis juga lega, sangat lega sekali, karena ikut juga terbawa berpolemik terkait WNI Eks ISIS ini.
Satu ujian yang berat ini berhasil dilewati oleh pemerintah, dan berhasil menenangkan dan memenangkan hati Warga Negara Indonesia.
Sekali lagi, ideologi Pancasila coba diuji untuk diusik, dan untuk kesekian kalinya Pancasila tetap jaya dan sakti.
Ujian dari WNI Eks ISIS yang coba di propagandakan sedemikian rupa, oleh pihak pihak yang kita tidak tahu siapa sebenarnya aktor dibalik layar ini.
Propaganda yang di skenariokan untuk mencoba meluluhkan dan menggoyahkan serta menggoyang nalar berpikir bangsa untuk iba terkait WNI Eks ISIS.
Beruntung naluri naluri intelejen punggawa punggawa bangsa sangat terlatih dan teruji.
Dapat mencium gelagat gelagat yang tidak beres yang sengaja dihembuskan untuk memecah belah pemikiran bangsa.
Mungkin saja ini adalah sebuah strategi, yang coba di mainkan, agar ISIS masih punya basic untuk dapat laten dan memiliki kesempatan bangkit kembali menyusun kekuatan.
Untung saja pemerintah dan para punggawa intelijen bisa membaca jauh kedepan ada modusbdibalik propaganda pemulangan WNI Eks ISIS ini.
Pemerintah tidak tergiring isu untuk memulangkan WNI Eks ISIS, inilah bahayanya ancaman ISIS itu, nyata adanya mereka akan dengan segala cara berupaya melakukan propaganda.
Mereka selalu berusaha mencari inang baru tempat untuk hidup mereka, mereka tetap mencari wadah bagi embrio embrio baru untuk menyusun kekuatan kembali.
Yang jelas nyaris saja terjadi keributan dan kegaduhan terkait ISIS ini.
Bila tidak pandai pandai membaca dan ekstra hati hati, sedikit saja ada ruang ataupun celah buat ISIS, mereka pasti akan sangat berbahaya, tidak ada jaminan mereka tidak berulah di Indonesia.
Terima kasih pemerintah, terima kasih NKRI kami, keputusan ini harus di jaga dengan penuh integritas dan komitmen bersama.
Tidak ada kata ampun bagi teroris dan radikalisme, tidak ada kata ampun bila Ideologi Pancasila terancam, karena Ideologi Pancasila Harga Mati. Pancasila Jaya Sakti Selamanya, NKRI harga mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H