Berbagai skandal terjadi di sejumlah BUMN, ataupun di sejumlah instansi pemerintahan baik pusat dan daerah, sedikit demi sedikit mulai terkuak, oknum oknum yang terlibat didalamnya mulai diusut. Satu inti akar masalah yang menjadi penyebabnya adalah korupsi.
Para oknum pengelola dana jutaan umat dan notabene mengemban amanah rakyat baik di BUMN dan pemerintahan dengan begitu serakahnya menipu rakyat, menghalalkan segala cara, mempraktikan berbagai kedoknya mengkhianati kepercayaan rakyat, menyalah gunakan kepercayaan rakyat, mengembat dana umat.
Mereka para koruptor dan keluarganya dengan santainya dan jumawa hidup bermewah mewah tanpa malu sedikitpun merampok dana umat hanya untuk memperkaya diri sendiri dan keluarga.
Apalagi rakyat sekarang ini sedang dalam kondisi ekonomi sulit, seperak dua perak sangat berharga menopang beban hidup rakyat.
Kalau begini terus keadaannya, dihadapkan realita maraknya korupsi, bagaimana masayarakat mau percaya dengan birokrat dan birokrasi pemerintahan.
Bullshit, begitulah kira kira reaksi rakyat yang sudah semakin reaktif dan sensitif karena selalu saja terkhianati dengan korupsi dinegara ini.
Wajar kalau sekarang ini kebanyakan dari rakyat bersikap skeptis dan destruktif kepada pemerintah, karena sudah muak dengan berbagai penyelewengan dan korupsi yang terjadi di negeri ini.
Bahkan terkadang suguhan drama drama dengan skenario untuk menutupi kebusukan kebusukan korupsi dilakukan agar para koruptor tetap bisa menghirup udara bebas dan tetap menikmati hidup bergelimang harta dari hasil korupsi.
Rakyat selalu jadi tumbal, karena hanya jadi obyek yang selalu dikorbankan dari berbagai tujuan kepentingan kepentingan.
Kenyataannya sekarang ini, dengan fakta banyaknya kasus korupsi yang menjerat para pejabat birokrat mulai dari pejabat publik, pejabat pemerintahan, politisi dan kalangan lainnya maka dapat disimpulkan, bahwa saat ini banyak dari para punggawa pemerintah tersebut tengah mengalami fase degradasi moral. Perilaku korupsi yang eksis merajalela seolah telah menjadi bagian dari roda kehidupan mereka.
Fakta yang menyakitkan, ketika ratusan pejabat seperti gubernur, walikota, bupati, anggota dewan dan pejabat lainnya berhasil dijaring oleh KPK karena korupsi, ada yang masih proses dan ada juga yang akhirnya masuk bui.