Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyoal Fenomena Terbentuknya Disparitas Kelompok

4 Januari 2020   19:59 Diperbarui: 4 Januari 2020   20:42 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau dengan kata lain dua kelompok masyarakat ini terbentuk atas masyarakat simpatisan kelompok yang menang dan yang paling banyak berkuasa di pemerintahan dan masyarakat simpatisan kelompok yang kalah.

Ini terjadi karena posisi pemerintah acap kali selalu ditempatkan pada posisi yang tidak mungkin salah, walau sebenarnya pemerintah diisi oleh orang orang yang juga terkadang bisa salah dalam membuat keputusan dan kebijakan.

Lantas sekarang bagaimana sebenarnya pembelaan karena nilai kebenaran itu?

Pada dasarnya setiap orang harus dapat berposisi netral terlebih dahulu, melepaskan keterpihakan dan mencari informasi sebanyak mungkin apakah keputusan melakukan pembelaan itu sudah tepat ataukah tidak.

Karena biasanya keberpihakan itu akan membuat seseorang cenderung mencari informasi sepihak pada kelompoknya saja, ini karena kepentingannya sama.

Maka kebenaran hanya menjadi mutlak milik kelompoknya saja, sehingga yang terjadi malah keberpihakan pembelaan justru telah menabrak nilai-nilai kebenaran.

Sejatinya, keberpihakan adalah sesuatu yang sangat penting namun bukan berarti keberpihakan itu berlaku atas dasar minoritas atau mayoritas tanpa menempatkan porsinya, hubungan antara mayoritas dan minoritas itu, akan selalu terjaga apabila sesuatu didudukkan pada porsi yang bijaksana dan tepat.

Pembelaan atau keberpihakan pada porsi yang tidak tepat justru malah semakin menyuburkan bibit-bibit perpecahan dan permusuhan yang lebih besar. Ibarat katanya, bagaikan semakin menyiram air cuka diantara luka.

Pembelaan terhadap minoritas memanglah sebagai bentuk perlindungan, namun bila pembelaan malah berujung pada ujaran kebencian dan penistaan, sepatutnya tidak perlu dibela tapi diserahkan ke pihak yang berwenang.

Kebenaran, keberpihakan, ataupun pembelaan bukan ditentukan karena minoritas atau mayoritas atau karena banyak atau sedikitnya kelompok, karena kebenaran sejati itu di ungkapkan dengan kepekaan rasa yang dalam  berdasar hati nurani.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun