Tidak, dipungkiri ketika karyawan harus kena grounded, akan ada rasa tidak terima, malu, atau jatuh mentalnya. Apalagi bila harus berbaur dengan karyawan lainnya, pasti akan ada rasa minder dan jatuh harga dirinya akibat kena grounded.
Tapi janganlah berkecil hati, karyawan kena grounded bukan berarti karyawan tidak lagi dibutuhkan, justru karena masih dibutuhkan dan masih mempertimbangkan potensi, jasa dan kinerja yang pernah dilakukan, maka pimpinan perusahaan masih memberikan kesempatan untuk membenahi diri bagi karyawan.
Seyogianya karyawan yang kena grounded mesti bersyukur, karena masih mendapat toleransi dan kesempatan serta masih diberi keberuntungan tidak langsung di pecat atau di PHK oleh perusahaan.
Maka janganlah pernah sia-siakan kesempatan yang diberikan kantor untuk introspeksi diri, karyawan yang kena grounded harus dapat bangkit dan memperbaiki kinerja sebaik-baiknya.
Tetap bekerja dengan semangat, ikhlas, dan loyal, terus berupaya sebaik-baiknya untuk dapat mengembalikan lagi kepercayaan bos atau pimpinan.
Karena disinilah letak nilai karyawan yang kena grounded, bagaimana bisa bertanggung jawab dan mempertangungjawabkan hasil kerjanya yang sebelumnya dan menebus kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dalam bekerja.
Jangan pernah merasa harga diri jatuh dihadapan karyawan lainnya, karena hal itu akan semakin membuat terpuruk, tapi tetaplah berlaku biasa saja.
Ketika semua itu bisa dilalui dengan baik, pastinya pimpinan perusahaan akan mempertimbangkannya kembali, dan mencabut grounded yang telah diberikan tersebut.
Maka kalau sudah begini, jangan pernah mengulangi lagi kesalahan yang sama didalam pekerjaan, jadikan pengalaman kena grounded tersebut sebagai pelajaran yang berharga dalam dunia pekerjaan.
Bukan maksud menggurui, tapi hanya sekedar berbagi, semoga artikel singkat ini dapat berfaedah dan ada manfaatnya.