Nasionalisme, begitu banyak pendapat orang-orang ketika membahas dan berbicara tentang nasionilsme.
Ada yang berkata nasionalisme adalah bagaimana bentuk kecintaan tanah air seseorang terhadap negaranya, bagaimana tentang sebuah kebanggaan sebagai seorang warganegara yang lahir dalam suatu negara.
Atau bagaimana nasionalisme itu muncul ketika ada saudara setanah air dan bangsa ada yang sedang tersakiti ataupun tertimpa musibah, akan saling simpati dan empati.
Dan masih banyak lagi tentang bagaimana bentuk perwujudan nasionalisme itu pada masing-masing orang.
Semua itu adalah benar, Â tapi sejatinya, pernahkah nasionalisme itu benar-benar utuh terbangun dari dasar lubuk hati, jiwa dan raga? Bagaimana rasa nasionalisme itu, seperti apakah?
Sejatinya nasionaliame itu adalah merupakan rasa dan spirit yang dimiliki dan terbangun dalam karakter setiap orang.
Secara teori kita mungkin bisa berkata seperti apa yang kita utarakan bahwa nasionalisme itu seperti ini, seperti itu dan sebagainya.
Namun ketika ditanyakan nasionaliame itu rasanya seperti apa, semangat atau spiritnya seperti apa, belum tentu semua bisa menjawabnya?
Ada sedikit pengalaman saya ketika nasionalisme itu begitu saya rasakan, semangatnya begitu membara, membakar jiwa dan raga.
Ketika saya menonton dilayar kaca, sebelum pertandingan Timnas Sepakbola Indonesia melawan Timnas sepakbola negara lainnya, selalu dikumandangkan lagu kebangsaan dari masing-masing negara.
Tiba lagu Indonesia Raya dikumandangkan, saya turut berdiri, meskipun saya hanya didepan layar kaca, bait demi bait lagu Indonesia Raya turut saya lantunkan, tangan kanan saya mengepal dan saya silangkan didada, tetiba seiring bait demi bait, serasa ada aura magis yang saya rasakan, tubuh bergetar hebat dan merinding.