Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ahok Sudah, Selanjutnya Susi, Jonan, dan Arcandra, Setujukah?

25 November 2019   15:00 Diperbarui: 25 November 2019   15:18 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah yang jadi keheranan dan pertanyaan publik, mengapa sejumlah BUMN ini seperti kebakaran jenggot ketika ada figur-figur yang dinilai mampu membawa perubahan dan menyelematkan BUMN dari sekarat kok malah ditentang, ada apa?

Kedepan tinggal bagaimana Ahok memainkan perannya di Pertamina, meskipun masih tidak diterima oleh kalangan Pertamina.

Akan tetapi biar bagaimanapun Ahok harus tetap menjalankan mandat yang diterimanya dan bisa membuktikan kinerjanya serta patut dinanti capaian kerjanya, apakah berhasil atau tidak tinggal waktu yang membuktikan.

Begitu juga bila Erick Thohir tetap bersikukuh untuk menempatkan Susi Pudjiastuti, Ignatius Jonan, dan Arcandra di BUMN.

Meskipun kalangan BUMN banyak yang kontra menerimanya tapi bila kedepan keputusan sudah ditentukan maka apapun ceritanya harus tetap diterima.

Publik tinggal menanti perkembangan demi perkembangan seiring sejalan waktu, terlaksana atau tidaknya yang jelas harapan masyarakat adalah bagaimana bisa mendapat hasil dan manfaat yang terbaik dari apa yang dilakukan pemerintah melalui Menteri BUMN Erick Thohir.

Memang menyoal masalah sejumlah BUMN yang realitanya banyak yang sakit dan nyaris bangkrut jadi tanda tanya besar, kenapa kok bisa ini terjadi?

BUMN yang diharapkan dapat menyumbangkan laba atau pendapatan bagi negara justru malah menjadi beban negara karena mengalami defisit anggaran, dari tahun ke tahun terus mengalami kerugian, apa yang salah sebenarnya?

Sehingga melihat kondisi ini, sejatinya memang tidak bisa terus menerus dibiarkan, kebobrokan demi kebobrokan yang terus terjadi disejumlah BUMN harus diungkap, ditelusuri dan diusut tuntas dan harus terjawab kenapa kok bisa kondisinya sampai nyaris bangkrut?

Yang jelas kalau merunut dari kondisi sejumlah BUMN yang nyaris bangkrut tersebut, patut diduga bahwa ada yang salah dalam pengelolaannya, ada yang salah dalam sistem manajemennya, ada yang salah dari kinerja SDM didalamnya, ada yang tidak beres dalam pengelolaan keuangannya.

Oleh karena itu tumpuan harapan dan kepercayaan masyarakat ada di pundak para figur-figur yang dipercaya oleh negara untuk menyelematkan sejumlah BUMN tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun