Sekian banyak tamu tamu spesial diundang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), mulai dari Mahfud MD, Tety Paruntu, Nadiem Makarim, Wishnutama, Erick Thohir, Tito Karnavian, Fadjroel Rahman, Prabowo Subianto hingga Edhy Prabowo dan mungkin tamu spesial lainnya juga akan segera berdatangan menghadap Jokowi.
Kedatangan para tamu spesial tersebut pastinya dalam rangka siapakah yang bakal menduduki posisi menteri Kabinet Jilid II Jokowi ke depan.
Dan dari sekian banyak para tamu undangan spesial tersebut, baru Prabowo yang secara gamblang menyatakan akan membantu Jokowi dalam bidang Pertahanan.
Ketegasan dan keberanian ungkapan Prabowo tersebut juga merupakan atas dasar perintah Jokowi kepada Prabowo agar boleh mengungkapkannya kepada publik tentang posisinya sebagai Menteri Pertahanan RI.
Maka ini berarti sudah hampir pasti atau bisa dipastikan Prabowo bakal menjadi salah satu menteri Jokowi yang akan menduduki jabatan sebagai Menteri Pertahanan RI.
Tentunya kalau dilihat dari latar belakang karier militer Prabowo maka sangatlah cocok beliau menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Sehingga kedepannya dengan pastinya Prabowo jadi Menteri Pertahanan, diharapkan dapat semakin meningkatkan wibawa dan kedaulatan Negara di seluruh pelosok NKRI.
Akan tetapi yang pasti bila dianalisa, maka ada satu tugas berat yang menanti Prabowo dalam bidang Pertahanan, yaitu bagaimana Prabowo harus dapat mencegah dan memberantas masuknya paham radikalisme didalam tubuh para aparatur yang bertugas di bidang pertahanan, mulai dari berbagai badan di bawah kementerian pertahanan, Institusi TNI AD, AL dan AU, serta nomenlatur lembaga bidang pertahanan lainnya.
Seperti yang dikabarkan dan diberitakan bahwasanya di lingkup pertahanan tidak sedikit personelnya terpapar paham radikalisme yaitu dengan prosentase 3 persen dan bisa bertambah banyak bila tidak segera dilakukan cegah tangkal dan sangat berpotensi menimbulkan kerawanan dan perpecahan.
Mengapa tugas ini cukup berat, ini karena penyusupan paham radikalisme ketubuh lingkup aparatur pertahanan dalam melakukan gerakan penyesatan ideologi sangat masif tapi sangat silent dan sulit terdeteksi.
Dengan berkedok agama, maka dengan begitu mudahnya para pelakunya mendoktrin dan mencuci otak dalam rangka penyesatan Ideologi para Aparatur Pertahanan.
Para pelakunya memang sangat mengincar unsur unsur Aparatur Pertahanan, karena yang memiliki alat perang dan pengambil keputusan tentang angkatan perang banyak bergerak di bidang Pertahanan.
Bisa dibayangkan bila paham radikalisme semakin menjamur dan semakin mendarah daging di lingkup aparatur bidang pertahanan, akan sangat berpotensi membahayakan negara.
Oleh karena itu diharapkan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan bisa dapat memberantas habis sampai tuntas ke akar akarnya masuknya paham radikalisme ini di tubuh aparatur pertahanan.
Semoga saja, siapapun pejabat menteri yang akan bertugas mengawal Republik Indonesia ini, dapat menjalankan amanah dan tanggung jawabnya dengan baik dan dapat membawa Indonesia lebih maju sesuai dengan apa yang di mimpikan dan dicita citakan.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H