Mata elang para personel terlatih tersebut ada dimana-mana bergerak secara cepat dan senyap, koordinasi dan komunikasi sangat rapi dan sangat sulit dideteksi oleh masyarakat sipil biasa bahkan para personel pengamanan ini ada yang ditempatkan turut membaur diantara masyarakat.
Dengan kesimpulan, akan sangatlah sulit sebenarnya masyarakat sipil biasa dapat dengan mudah menembus tingkat pengamanan pejabat negara yang berlapis tersebut.
Nah, kalau melihat fakta visualisasi rekaman video yang banyak beredar di pemberitaan dan medsos, tentang peristiwa penusukan Wiranto tersebut.
Sepertinya pengamanan yang diberikan terhadap Wiranto agak sedikit longgar. Dapat dilihat begitu dekatnya posisi dan jarak sekelompok orang-orang disekitar Kendaraan Dinas Wiranto.
Padahal sesuai pengalaman penulis, dalam setiap giat kunjungan atau lawatan pejabat Negara tidak mungkin bisa masyarakat sipil biasa dapat sedekat itu dengan posisi dan jarak pejabat negara.
Orang-orang terdekat disekitaran pejabat negara tersebut sudah pasti adalah pejabat terkait lainnya dan para personel-personel pengamanan dan intelijen.
Kalaupun bisa sudah pasti sangat diseleksi secara ketat siapa-siapa saja atau masyarakat yang bisa berada disekitaran pejabat negara, dan itupun sangat dibatasi jaraknya atau ada ketentuan jaraknya.
Kalau dikaitkan berdasarkan SOP pengamanan, nampaknya ada titik lengah yang terjadi, terkait prosedural pengamanan pada Wiranto, Â atau boleh dikata kecolongan karena faktanya memang terlihat seperti itu.
Mungkin karena selama ini tidak pernah terjadi peristiwa fatal yang menimpa pejabat negara dalam pengamanan, membuat sedikit ada titik lengah dalam SOP pengamanan yang diterapkan.
Ini juga bisa menjadi pengalaman berharga kedepannya, bahwa mengenai SOP pengamanan pejabat Negara tidak boleh lengah sedikitpun, harus tetap diterapkan sesuai ketentuan yang berlaku.
Selain itu, ini bisa juga menjadi pengalaman berharga bagi Presiden RI Jokowi, kalau melihat beberapakali Jokowi melaksanakan kunjungan kerja seringkali Jokowi bertindak diluar protokoler sehingga sering merepotkan barisan Pasukan Pam Presiden yang pontang panting mengamankan Jokowi.