Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Teramat Pahit dan Getirnya Warisan DPR 2014-2019

29 September 2019   20:07 Diperbarui: 29 September 2019   20:15 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran Sidang Paripurna DPR | Dokumen Kompas.com

Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019 dalam beberapa waktu kedepan akan segera purna tugas. Namun justru dipenghujung masa tugasnya tersebut, malah kegetiran yang akan selalu terkenang sepanjang masa.

DPR justru malah seperti baru bangun dari tidur panjangnya, tiba akal tiba masa, seketika berubah jadi rajin bekerja dan hasil kerja yang tergesa-gesa itu malah berujung pada polemik.

Para legislator ini, yang seharusnya mengemban amanah rakyat dan berpihak kepada rakyat, malah justru dinilai tidak lagi berpihak kepada rakyat.

Berbagai RUU yang diproduksi, akhirnya malah ditentang oleh rakyat dan hasil dari kerja buru-buru tersebut bakal malah terancam sia-sia belaka.

Setelah gelombang demonstrasi Massa datang silih berganti menentang hasil kerja mereka dan pada akhinya membuat hasil kerja yang telah dirancang sedemikian rupa itu berujung pada penundaan.

Kegetiran telah diwariskan oleh DPR jelang purna tugasnya, yang akan menjadi catatan kelam bahwa telah tertulis dalam tinta sejarah, telah tertumpahnya darah para pejuang-pejuang keadilan, dengan telah gugurnya 2 Mahasiswa di Kendari.

Banjir air mata para keluarga yang harus menerima kenyataan kehilangan orang tersayang mereka, dan menyisakan duka yang teramat mendalam yang akan terkenang pahit sepanjang hidupnya.

Korban luka yang berjatuhan,akibat tindak represif dan intimidatif serta pelanggaran HAM para aparat keamanan yang berujung pada tindak kekerasan yang terjadi kepada para demonstran diberbagai daerah dan juga telah terjadi kekerasan terhadap insan pers dan pembungkaman terhadap kebebasan pers.

Para elit politik dan elit pemerintahan malah saling tuding dan mencari pembenaran akibat berbagai kisruh yang tengah terjadi dan ujung-ujungnya mengkambing hitamkan pihak penumpang gelap ataupun pihak ketiga lainnya yang menunggangi aksi demonstrasi massa, ditambah lagi Hoax bertebaran dimana-mana.

Presiden RI. Ir. H. Joko Widodo atau Jokowi dan Pemerintah justru malah terkesan lamban menindak lanjuti berbagai kisruh yang terjadi, setelah korban jiwa berjatuhan barulah tetiba bak negarawan yang bijak mengambil langkah-langkah dalam mengatasi dan meredam berbagai kekisruhan tersebut.

DPR juga malah terlihat tenang-tenang saja, bersikap Inocent, seolah-olah apa yang telah terjadi selama ini, bukanlah merupakan dosa dan kesalahan mereka-mereka, yang duduk dengan santainya di parlemen.

Gambaran Sidang Paripurna DPR | Dokumen Kompas.com
Gambaran Sidang Paripurna DPR | Dokumen Kompas.com
Padahal kisruh gelombang demonstrasi yang tengah terjadi saat ini biang keladinya adalah mereka, gara-gara hasil dari kerja bangun tidur mereka.

Dan yang tersisa dari apa yang telah dikerjakan tersebut, masih menjadi PR PR yang entah kapan dapat direalisasikan dalam rangka penyelesaiannya.

Teramat Pahit dan Getirnya warisan para legislatif Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019 ini, seharusnya dapat menjadi pelajaran yang berharga bagi para legislatif Dewan Perwakilan Rakyat periode 2019-2024 yang kedepan digadang-gadang akan segera dilantik.

Meskipun para legislator tersebut nantinya juga ada beberapa petahana atau incumben, namun setidaknya, apa yang telah terjadi saat ini dapat membuat melek mata.

Bahwa kedepan DPR periode selanjutnya harus bertindak lebih profesional lagi dalam menjalankan tugasnya dalam mengemban amanah rakyat.

Para legislator yang akan mengemban tugasnya harus mengingat, bahwa mereka bisa duduk manis di parlemen adalah berkat suara rakyat.
Jadi yang diharapakan itu sebenarnya adalah, kembalikanlah amanah tersebut kepada rakyat.

Semoga sejarah kelam, pahit getirnya warisan peninggalan purna tugas DPR periode 2014-2019 ini dapat menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi para wakil rakyat DPR periode 2019-2024 ke depan dan cukup sekali ini saja catatan hitam ini tertulis dalam sejarah.

Semoga harapan dan keterwakilan suara serta aspirasi rakyat dapat benar-benar tulus ikhlas diperjuangkan,mengebelakangkan kepentingan pribadi dan kepentingan politik praktis serta lebih mengutamakan kepentingan rakyat dan negara.

Hanya berbagi.

Semoga sedikit tulisan ini dapat bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun