Suasana yang diharapkan cair dan akrab, sebenarnya malah berbanding terbalik dari apa yang diharapkan, ini karena ada satu orang yang merasa terusik hatinya dan merasa itu adalah sebuah bullying padanya.
Jika anda menjadi Dinda, apa kira-kira yang anda rasakan, pastinya gak enak hati bukan? sudah datang, eh malah disambut dengan basa basi yang nggak penting banget.
Basa basi dengan menyebut "Tumben" Â dengan dibumbui kalimat lainnya yang bermakna merendahkan itulah yang justru malah menyakiti perasaan Dinda.
Inilah yang kadang-kadang tidak disadari oleh kita, maksud hati mencairkan suasana, namun malah menyakiti, membully atau membuat suasana malah jadi tidak nyaman.
Contoh lain lagi misalnya ketika anda dipesawat, sebangku dengan penumpang lainnya dan anda mencoba mengobrol dengan penumpang tersebut untuk mencairkan suasana dan menjalin keakraban, lalu obrolan anda mulai misalnya seperti ini,
Anda ; Pak mau kemana,,, ?
Dia ; Ke Surabaya mas,,,
Anda ;Ooo... Ngapaih pak,,, kerjakah,,,?
Dia ; Enggak mas,,, jalan-jalan aja.
Anda ; Ooo...
Padahal anda tau sebenarnya pesawat mau ke Surabaya, tapi malah anda tanya juga tujuan si bapak, lalu malah nanya lagi urusan si bapak, padahal bukan urgensi kita sebenarnya nanya begitu. Otomatis suasanapun malah berubah jadi tidak nyaman.