Suatu rezim yang berkuasa akan mendapat perlawanan dari rakyatnya, apabila sudah dirasakan tidak ada lagi keadilan dan segala hal yang membuat rakyat sudah tidak lagi merasa nyaman dan tenang tentang sistem pemerintahan yang dijalankan oleh rezim yang berkuasa.
Sehingga terjadilah mosi tidak percaya rakyat kepada pemerintah. Maka tatkala rezim tersebut sudah tidak lagi mendapat simpati dari rakyat, karena dirasa kekuasaannya sudah jauh keberpihakannya kepada rakyat dan membuat negara dalam keterpurukan.
Maka pada akhirnya, bergeraklah rakyat dalam gerakan massa seperti People Power ataupun demonstrasi untuk mengkritisi pemerintah ataupun yang lebih parah lagi, menggulingkan suatu rezim dalam pemerintahan.
Dalam beberapa waktu kedepan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo dan Rezimnya, digadang-gadang akan menuju periode keduanya dalam menjalankan pemerintahannya dan kekuasaannya.
Satu periode sebelumnya sudah menjadi catatan rapor bagi rakyat, bahwa pada kekuasaannya di periode sebelumnya tersebut, separuh lebih rakyat Indonesia, masih menginginkan dan mempercayai Jokowi untuk menjalankan pemerintahan untuk periode berikutnya.
Rezim Jokowi memenangkan kontestasi Pemilu, Euforia kemenangan rezim Jokowi dirayakan sedemikian rupa dan membuat rezim Jokowi semakin percaya diri, karena masih dipercaya oleh separuh lebih rakyat Indonesia.
Namun Euforia dan rasa terlalu percaya diri tersebut ternyata sedikit banyak, sepertinya membuat rezim Jokowi agak lalai memperhitungkan bahwa masih ada separuh kekuatan rakyat Indonesia lainnya, yang antipatif terhadap rezim Jokowi.
Rezim Jokowi saat ini justru malah dianggap melakukan blunder-blunder yang cukup kontroversial menjelang periode kedua kekuasaannya. Berbagai kebijakan dan produk Undang-undang yang telah dan akan dijalankan menjadi polemik dan mendapatkan pertentangan pada sebagian besar rakyat.
Ditambah lagi kondisi Negara sedang prihatin, dengan berbagai persoalan-persoalan lainnya yang meliputi Ipoleksosbud Hankam.
Dalam situasi dan kondisi Indonesia saat ini, Jika, rezim Jokowi agak lengah menyikapinya, maka tentunya ini dapat menjadi sinyal keras bagi pemerintahan dan kekuasaannya kedepan.
Sehingga kalau rezim Jokowi tidak ingin merasakan pahitnya digulingkan seperti rezim Suharto, maka rezim Jokowi harus sangat perhitungan dan  berhati-hati dalam menjalankan kekuasaannya.