Lihatlah perjuangan para Satgas Karhutla dan pihak terkait lainnya, yang dengan susah payah meninggalkan keluarga dan anak istri demi tugas Negara memadamkan api yang membakar lahan dan hutan. Lalu setelah itu mereka dianggap gagal, lalu disanksi, sungguh tidaklah etis. Seharusnya mereka ini diberi penghargaan atas segala jasa- jasanya yang telah berjuang dengan tulus dan ikhlas.
Mereka selalu siaga siang malam kadangpun tidak tidur bermalam-malam untuk menunaikan tugas Negara yang diembannya. Bijaklah menyikapinya tidak semudah itu untuk bertindak memberi ancaman dan sanksi bagi mereka yang telah berjuang.
Tentunya segala dampak akibat karhutla ini yang paling sangat dirugikan adalah masyarakat, oleh karena itu masyarakat sebenarnya berhak menuntut pemerintah untuk menindak tegas para oknum-oknum primitif pelaku pembakaran hutan dan lahan dengan sengaja tersebut.
Maka agar semua ini dapat diatasi, upaya mengatasi Karhutla tidak hanya bisa dilakukan secara sektoral saja, namun perlu juga adanya pendekatan-pendekatan holistik kepada seluruh pihak dan dalam hal ini masyarakat dan seluruh sektor lainnya baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Perlunya sosialisasi kepada masyarakat yang lebih intens lagi di masa-masa yang akan datang yang sifatnya berkesinambungan, bukan karena temporer saja ketika kemarau dan kekeringan datang saja baru dilakukan, namun harus terus berlanjut tak terputus.
Ke depan juga perlu direncanakan lebih matang lagi bagaimana terkait tindakan Kontijensi dan Mitigasi yang harus dilakukan berkaitan dengan bencana kabut asap akibat dampak kebakaran lahan dan hutan agar kedepan harapan Indonesia bebas dari Karhutla dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Hanya berbagi.