Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi, Xi Jinping, dan Mao Zedong, Apa Kaitannya?

7 September 2019   20:10 Diperbarui: 7 September 2019   20:20 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengamati dan menganalisa perkembangan Negara Cina dibawah pimpinan Xi Jinping, ternyata ada kesamaan dan kemiripan pola kekuasaan antara Xi Jinping dengan Mao Zedong pemimpin yang pernah menjadi diktator terkejam dalam sejarah peradaban Cina.

Pengkultusan terhadap Xi Jinping juga sudah terbangun dalam warganegara Cina dan  nampaknya Xi Jinping sedang mengadopsi pola-pola program yang pernah menjadi dosa besar Mao Zedong yaitu program Lompatan Jauh ke Depan atau The Great Leap Forward dan Revolusi Budaya atau Cultural Revolution.

Disamping itu Xi Jinping gencar membungkam terhadap kebebasan berpikir dan berpendapat terhadap individu yang tidak sejalan dengan kekuasaannya seperti yang pernah dilakukan oleh Mao Zedong.

Kedua kebijakan program ini merupakan  kebijakan untuk meningkatkan hasil perekonomian Cina dalam upaya untuk mendorong industrialisasi dan pertanian untuk membangun sebuah Cina yang lebih modern.

Namun program tersebut dinilai gagal saat dijalankan oleh Mao Zedong yang kenyataannya malah menyebabkan kelaparan di Cina, dan  menyebabkan jutaan orang meninggal dunia.

Dalam hal ini, melihat situasi yang ada, nampaknya Xi Jinping seolah ingin menebus dosa besar Mao Zedong dengan mengadopsi program yang pernah dilakukan Mao untuk diterapkan di periode kekuasaan Jinping.

Sedikit lagi mengulas tentang Mao Zedong, yang pernah menjadi penguasa Cina ini, bahwa ada satu tujuan Mao Zedong dalam menjalankan dua program kebijakannya tersebut ada satu ambisi yang paling diburunya saat itu yakni mengubah China dari masyarakat agraris menjadi megapower industri yang lebih modern. Namun seiring berjalan waktu akhirnya Mao Zedong hanya terfokus pada industrialisme  daripada jenis yang membutuhkan mesin dan investasi.

Disamping itu dalam menjaga dan membangun pengaruhnya dan kekuatan politiknya Mao Zedong  menggunakan kekerasan dan taktik menakut-nakuti untuk membungkam oposisi dan mengadu domba atau mengorbankan orang lain agar tujuannya dapat tercapai.

Mao Zedong pernah  membuat kekejian saat orang harus saling bunuh dalam pertumpahan darah antara partai dan warganegara Cina. Saat itu Mao Zedong membuat Cina selama 10 tahun lamanya, mengalami kekacauan, pertumpahan darah dan kehancuran ekonomi.

Kembali ke Xi Jinping, sejak ditetapkan jadi penguada Cina maka Xi Jinping menjadi pemimpin Cina paling kuat sejak era kekuasaan Mao Zedong

Pemikiran Xi Jinping bertitik tumpu pada ideologi Sosialisme dengan Watak Cina di Era Baru. Dalam sejarah politik partai komunis cina ideologi partai ini diterapkan oleh pendiri partai yaitu Mao Zedong dan Deng Xiaoping.

Xi Jinping dan Mao Zedong | Dokumen gambar Radarnonstop.co
Xi Jinping dan Mao Zedong | Dokumen gambar Radarnonstop.co
Sosok Xi Jinping orang yang sangat pragmatis dan ambisius, Xi melancarkan perang terhadap korupsi dan mengeluarkan aturan keras berkaitan pemborosan uang negara. Beberapa pejabat penting yang dinyatakan korupsi diadili, dipecat dan dipenjara.

Kemudian Xi Jinping juga dinilai anti di kritik, sehingga Xi seringkali melakukan pembungkaman terhadap hak-hak dasar warga negara yang memberikan penilaian minor terhadap program dan kebijakan yang diterapkan.

Dalam menjalankan program dan kebijakannya, Xi Jinping dan pemerintahannya menjalankan  rencana strategi nasional basis jangka panjang sampai tahun 2050.

Pada rencana perdagangan dan pembangunan global, Xi Jinping menginvestasikan dana bernilai triliunan dolar, yang dikenal sebagai mega proyek "The Belt and Road" yang bertujuan menjadi pusat ekonomi global dunia. Dalam hal ini Cina tak segan-segan akan mengelontorkan trilyunan dolar untuk berinvestasi di negara lain untuk memuluskan langkahnya menguasai ekonomi dunia.

Dan ini terbukti sampai sekarang ini, Cina menerapkan program dan kebijakan tersebut dan bahkan Cina harus bertempur secara sengitnya dengan Negara Amerika Serikat yang akhirnya menciptakan perang dagang diantara kedua negara tersebut.

Cina melalui sang pemimpinnya Xi Jinping sekarang telah menunjukkan pada dunia dan membuktikan bahwa Cina akan mewujudkan cita-cita besarnya yang dulu pernah dicanangkan oleh penguasa penguasa kuat sebelumnya seperti Deng Xiaoping ataupun Mao Zedong.

Jika saja negara-negara didunia ini tidak mewaspadai dan mengantisipasi gebrakan dan trik jitu Cina ini bukan tidak mungkin Jalur Sutera Emas yang dicita-citakan Cina akan terwujud dan Cina menjadi yang terkuat dalam Ekonomi dunia.

Lalu apa kaitannya dengan Jokowi?

Be Aware Jokowi, waspadalah dan berhati-hatilah, itu mungkin yang bisa dialamatkan pada Presiden RI Jokowi. Dalam hal ini Indonesia jangan sampai terbawa arus dan jebakan-jebakan yang diterapkan oleh Cina.

Berkaitan dengan ini juga berbagai pihak yang berkompeten harus terus saling kontrol dan mengingatkan, karena ada indikasi Indonesia mulai terbawa masuk dalam bujuk rayu Cina. Bisa dilihat sekarang ini banyaknya mega proyek yang ada di negeri ini investasinya ditanamkan oleh Cina, ini jadi catatan penting bagi Indonesia.

Sedikit menyelipkan dan mengingatkan Presiden RI Jokowi Juga pernah menyampaikan program dan kebijakannya yang harus mengedepankan Lompatan-lompatan jauh kedepan pada pidatonya beberapa waktu silam. Dan patut dicatat program dan kebijakan Lompatan jauh kedepan adalah cita cita yang pernah dijalankan oleh Mao Zedong dan diadopsi juga oleh Xi Jinping saat ini?

Jadi, perkembangan Indonesia dibawah pimpinan Presiden RI Jokowi saat ini yang boleh dikata sedang mesra-mesranya dengan Cina harus menjadi catatan penting bagi seluruh unsur terkait dan bangsa. Tidaklah salah kalau berbagai pendapat publik bahwa Indonesia sekarang ini sedang mengarah ke Beijing.

Patut diwaspadai dan dicermati, ada apa sebenarnya Cina sangat menjadi teman baik hingga saat ini, apakah ada udang dibalik batukah?

Oleh karena itu, jangan sampai Indonesia jatuh dalam jebakan dan ancaman strategi yang diterapkan Cina dan akhirnya menyesal dibelakang hari ketika Indonesia harus jatuh dalam kekuasaan Cina.

Be Aware Jokowi!

Sigit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun