Kita yang berteduh sedang disibukkan dengan menatap layar handphone seperti orang sedang bermusuhan.
Hampir berpuluh-puluh menit aku terjaga dalam diam, begitu juga dia yang disisi sebelah sana.
Namun perlahan dia yang disana sedikit bergerak, tatap matanya menggelitik melirik perlahan dan melemparkan senyumnya dari kejauhan.
Manis dan tak terasa hambar melihatnya, begitu renyah sambut tawanya, tangannya melambai mengajak mendekat.
Detak jam kurasakan perlahan melambat, suaranya terdengar seirama debar jantungku saat aku mulai mendekat padanya.
Lalu akupun menyusun tutur kata di temani suara guyur hujan bersama sebuah keromantisan. Dan akhirnya kata itu aku letakan tentang sebuah pesan akan bersamamu.
Sigit Eka Pribadi.
Balikpapan, 01 September 2019.