Betapa senangnya tatkala tulisan itu tayang di Kompasiana dan langsung HL hehehe,,, Hanya lewat maksudnya, tapi itu sudah senang minta ampun, ada komentar oleh rekan sendiri sesama siswa didik terus ada yang baca, waaahh benar benar heboh banget waktu itu.
Tapi sayang saat itu, kemauan menulis belum terbangun menjadi hobby meskipun sempat jalan 2 bulanan, akhirnya setelah selesai pendidikan karena saya kembali ke tugas saya di Radio, saya tak lagi menulis.
Lalu beranjak 3 tahun kemudian yaitu tahun 2019 ini sekitar bulan Februari lalu, ternyata saya harus diroling dan bertugas dibidang pemberitaan, ternyata apa yang pernah di pesankan bang bechi pada saya jadi kenyataan.
Jadilah saya kalang kabut dan panik, gimana menjalaninya, bagaimana buat berita, bagaimana yah,,, pikir saya. Saat itu saya kembali teringat bahwa saya pernah belajar jurnalistik, maka kembalilah saya membuka lembar demi lembar buku dan ingatan serta belajar kembali.
Tapi ternyata tak cukup sampai disitu saja, satu kali saya membuat konsep berita dan saya kirimkan ke atasan saya, langsung dapat semprotan.
Berita apa ini, isinya muter muter nggak karuan, coba kamu baca lagi sigit!
Atau kau liat itu contoh, media bikin berita seperti apa, gimana Siadibamenya. Coba kamu baca berita punya Kompas!
Beritamu ini ndak jelas, ndak berkualitas!
Wah kena semprot deh saya xixixixi,
Akhirnya saya baca baca lagi berita Kompas, nah saat itulah saya ingat, kalau saya punya akun di Kompasiana, saya coba login kembali ternyata bisa, yeiii, saya kira karena sudah 3 tahun gak aktif langsung di hapus ternyata tidak.
Mulai dari inilah saya banyak belajar dan membaca tulisan tulisan para Kompasianer yang tulisannya keren keren semua, bermutu semua, dan sedikit demi sedikit saya mulai mengetahui bagaimana menulis dan akhirnya sampai jadi hobi seperti sekarang ini.