Menyusuri Kota Modern Metropolitan Jakarta tentunya sering dijumpai beberapa monumen berupa patung-patung dan megah dan menjadi landmark ataupun icon kota.
Seperti halnya Patung Selamat Datang di depan di sekitar Hotel Indonesia, Patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, dan ataupun Patung Dirgantara di perempatan kawasan Pancoran.
Namun sepertinya tak banyak yang mengetahui siapakah sebenarnya tokoh dibalik  pembuatan patung-patung tersebut.
Oleh karena itu, Penulis mencoba membagi sedikit tulisan mengenai pembuat patung nonumental tersebut.
Menurut berbagai sumber dan informasi bahwa ternyata tokoh dibalik berdirinya monumen patung tersebut adalah seorang seniman patung yaitu Bapak Edhi Sunarso.
Diceritakan bahwa garis hidup yang ditempuh oleh beliau dilalui dengan penuh keprihatinan.
Sejak bayi usia tujuh bulan telah terpisah dari orang tua kandungnya dan dibawa oleh orang tua angkatnya ke Jakarta.
Dari orang tua angkatnya Bapak Edhie Sunarso mengetahui bahwa dirinya lahir di Salatiga pada hari Selasa Wage tahun 1932, tanpa diketahui tanggal dan bulannya.
Pada suatun ketika saat beliau bersekolah di HIS Kemayoran tahun 1939 terjadi musibah kebakaran besar yang disebabkan oleh jatuhnya pesawat di daerah perkampungan.
Saat itu beliau sedang bersekolah dan sejak peristiwa tersebut beliau tak lagi pernah bertemu dengan sosok orang tua angkatnya. Lalu semenjak itu beliau dibawa oleh salah seorang gurunya dan disekolahkan di daerah Pegaden Baru, Subang.
Setelah para Proklamator Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia maka muncul kesadaran dari para pemuda untuk menjaga kemerdekaan Indonesia dari gangguan pihak asing.
Sama seperti anak-anak seusianya, sejak usia 13 tahun Bapak Edhi Sunarso juga sudah turut bergabung berjuang dengan para pemuda pejuang lainnya di sekitar daerah Subang.