Seperti halnya juga pada bibit dan bobot, tentunya dalam hal ini akan dilakukan penelitian khusus oleh pihak panitia mulai dari kemampuan intelektual sampai juga dengan silsilah keluarga baik itu calon prajurit, ayah, ibu, saudara sekandung, saudara lainnya, kakek, nenek buyut, saudara ayah, saudara ibu, saudara kakek dan nenek, maupun saudara buyut seluruhnya akan diteliti.
Terkait hal itu, adalah kompetensi pihak Intelejen TNI yang akan turun secara langsung dilapangan meneliti secara tingkat perintah komando yang terstruktur, berjenjang dan sistematis kebawah, untuk mendapat data dan informasi yang tepat akurat dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai bibit Calon Prajurit.
Sehingga dari penelusuran dan penelitian apabila terdapat dari adanya bukti dari calon, atau salah satu keluarga seperti yang sudah disebutkan diatas, terlibat atau terkait baik langsung ataupun tidak langsung dalam organisasi terlarang di Indonesia seperti PKI, DI/TII, ISIS, HTI atau organisasi terlarang lainnya maka otomatis akan langsung dieliminasi.
Maka dalam hal ini setelah tahap seleksi bibit dan bobot ini, dinyatakan tidak ada masalah dalam proses seleksi maka perlu disimak tahap lainnya, mengenai mental ideologi, dalam tahapan ini pihak panitia akan benar-benar meneliti calon personel dilingkup TNI dengan sangat mendalam, sedikit saja ada indikasi ketidak Pancasilaisan calon, maka otomatis akan dieliminasi.
Dan perlu diketahui, panitia yang berkompeten dalam tahap mental ideologi bukannya orang sembarangan, kemampuan intelejen dan naluri intelejen panitia sudah sangat mumpuni, teruji dan memenuhi syarat, sangat pandai membaca gestur, baik dari ucapan atau tingkah laku.
Jadi meskipun sudah lolos pada tahap penelitian seleksi administrasi bibit dan bobotnya maka calon juga harus diteliti lebih khusus lagi dengan uji mental ideologi, setelah secara resmi calon prajurit/personel dinyatakan lulus mental ideologinya barulah menuju tahap berikutnya.
Setelah itu tahap selanjutnya dalam werving prajurit adalah seleksi kesehatan, melewati seleksi inipun bukan perkara mudah, calon prajurit/personel dituntut memiliki kesehatan yang baik, maka salah satu saja persyaratan kesehatan tidak terpenuhi, para Calon Prajurit/Personel akan dieliminasi, meskipun sudah melewati beberapa tahap sebelumnya.
Sehingga akan dilaksanakan medical chek up mulai dari kesehatan gigi yang baik tidak boleh ada carries, gigi yang berlubang, tanggal ataupun pernah dicabut juga akan dicek kesehatan mata seperti tidak buta warna atau huruf, jarak pandang, maupun juga mengenai pendengaran
Lalu juga akan diperiksa mendetail kesehatan jantung, paru-paru dan organ tubuh dalam lainnya, tidak boleh ada varises, varikokel ataupun ambaien, juga tidak boleh ada penyakit berat yang diderita ataupun pernah ada riwayat penyakit berat yang pernah diderita.
Kemudian kesehatan tulang, tidak boleh ada bekas tulang yang patah atau pakai pen, juga mengenai postur tubuh dari cara berdiri apakah calon prajurit saat berdiri tegap, antara lutut sampai kaki tidak boleh berbentuk x atau o, sehingga dari ujung rambut sampai ujung kaki semua diperiksa.
Lebih lanjut lagi akan dilakukan pengecekan kesehatan jiwa yang mendetail. Jadi apabila dari pemeriksaan kesehatan tersebut ada salah satu diantaranya saja yang tidak memenuhi syarat yang ditetapkan, maka calon prajurit tidak akan diluluskan dan akan dieliminasi.