Dalam dunia kerja di perusahaan, suasana kompetisi antar rekan kerja pasti akan selalu ada. Kompetisi dengan persaingan yang nyata melalui kinerja masing-masing bahkan persaingan keras dengan saling menjatuhkan dengan berbagai cara pun bisa terjadi demi mendapat tempat yang terbaik di perusahaan.
Namun dalam menghadapi persaingan ini seorang karyawan tidak perlu khawatir, karena setiap perusahaan tentunya memiliki standarisasi dan kebijakan tersendiri dalam memberikan penilaian kerja setiap pegawai atau karyawan staf sesuai kulitas masing-masing.
Akan tetapi tidak juga seorang karyawan untuk mempertahankan eksistensinya di perusahaan hanya berdiam diri saja, harus tetap mengedepankan kualitas diri dan menambah wawasan, keahlian, kemampuan serta daya saing diri dengan menjadi karyawan yang irreplaceable dan compatible.
Seorang karyawan yang irreplaceable dan compatible di perusahaan akan sangat memberikan impact (dampak) yang sangat besar bagi sebuah perusahaan.
Mengapa bisa begitu?
Sebuah perusahaan bisa jadi akan goyah, pincang, timpang ataupun jomplang tanpa adanya karyawan tersebut karena tidak ada yang mampu menggantikan perannya dan cocok ditempatkan pada posisi karyawan tersebut di perusahaan.
Karyawan yang irrepleaceable dan compatible pastinya adalah orang yang memiliki kemampuan multi talenta. Selain posisinya yang tak tergantikan, di manapun ditugaskan dan ditempatkan karyawan ini akan mampu mengerjakannya.
Perusahaan akan sangat bergantung pada karyawan tersebut dalam mengembangkan bisnis usaha dan bisnis lainnya, bisa dipastikan sebuah perusahaan akan sangat terpukul dan pusing tujuh keliling bila suatu ketika karyawan tersebut harus resign atau pindah ke perusahaan lain.
Tak pelak lagi dengan berbagai cara dan upaya, perusahaan akan merayu karyawan tersebut agar tetap bertahan di perusahaan, misalkan dengan mencari tahu alasan kepindahannya atau menspionase berapa besaran gaji yang ditawarkan oleh perusahaan tetangga yang berani menculik karyawannya tersebut.
Tentunya kalau sudah begini kualitas, nilai dan harga jual karyawan akan semakin tinggi, boleh-boleh saja karyawan negosiasi meminta penghasilan yang besarannya lebih tinggi dari besaran penghasilan yang ditawarkan perusahaan tetangga kalau perusahaan tersebut ingin tetap mempertahankannya.
Dapat dipastikan perusahaan tersebut akan mempertimbangkan dan menerima negoisasi karyawan tersebut selama posisinya masih sangat krusial. Daripada direkrut perusahaan lain dan perusahaan belum menemukan sosok pengganti yang cocok lebih baik rela bayar mahal pada karyawan tersebut agar tetap berkenan bertahan.
Jadi dapat diambil kesimpulan, dalam sebuah perusahan jangan hanya menjadi karyawan yang memiliki satu spesialisasi saja karena tidak akan memberi impact bermakna kalau karyawan tersebut resign. Karena biarpun tanpa karyawan tersebut bisa jadi masih ada karyawan lain yang bisa menggantikan.
Maka jadilah karyawan yang irreplaceable dan compatible, niscaya sebuah perusahaan akan berusaha menjaga diri Anda dan menghargai nilai kualitas diri Anda dengan sebaik-baiknya.
Semoga sedikit pengalaman ini bisa bermanfaat.
Sigit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H