Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Para "Lady Boy" Semakin Banyak?

17 Juli 2019   23:03 Diperbarui: 19 Juli 2019   07:28 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lady boy/waria | Dokumen gambar milik Brilio.net

Realita keberadaan para Lady boy atau Waria dalam hidup ini tak bisa ditampik. Bahkan perkembangannya di negara-negara dunia dinilai makin meningkat termasuk juga di Indonesia.

Di Negara Thailand misalnya para Lady Boy ini dapat ditemukan dimana-mana disetiap sudut kota di Thailand, Melansir dan merangkum berita dari theblondtravels.com.

Dinyatakan di setiap kelas di sekolah Thailand setidaknya ada satu ladyboy, ada jugadi pasar penjual buah wujud wanita cantik namun tangannya agak kasar dan suaranya rendah, namun ternyata setelah ditelisik adalah seorang ladyboy.

Para Lady boy ini biasanya memutuskan mengubah gendernya saat beranjak remaja dengan menggunakan obat hormon dapat yang dibeli tanpa resep dan tersedia di setiap apotek di Thailand. Sehingga banyak anak laki-laki usia 13 sampai 15 tahun yang mulai minum obat tanpa sepengtahuan orang tua karena ingin terlihat feminim .

Orangtua di Thailand biasanya tidak bereaksi saat anak-anak mereka mulai berperilaku seperti anak perempuan dan menganggapnya sebagai pertumbuhan yang alami.

Kemudian yang jadi persoalan bahwa di Thailand, para Lady Boy malah menjadi komersialitas karena sering diadakan festival yang melibatkan para Lady boy.

Eksistensi para Lady Boy di Thailand ditolerir keberadaannya, ini karena faktor kepercayaan agama yang di anut, yang mempercayai reinkarnasi, dinyatakan bahwa para Lady Boy ini adalah reinkarnasi dari orang orang yang ingin menebus dosanya di kehidupan keduanya.

Masyarakat di Thailand malah memperlakukannya dengan penuh belas kasih, namun tetap memberi pencerahan agar kembali ke jalan yang benar menjadi pria sejati. Itulah mengapa di Thailand para Lady Boy malah kian pesat perkembangannya.

Lalu bagaimana dengan di Indonesia?

Dirangkum dari berbagai penelitian dari para pakar yang berwenang mengenai Waria atau Lady boy yang termasuk dalam komunitas LGBT dinyatakan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mengapa banyak pria yang menjadi Lady boy.

Faktor keluarga adalah faktor paling utama penentu seseorang pria menjadi waria. Terkait hal ini bagaimana cara orang tua yang salah dalam memperlakukan anak lelakinya seringkali terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun