Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sedekah di Jalan yang Pro Kontra Itu?

14 Mei 2019   01:56 Diperbarui: 14 Mei 2019   01:59 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Suci Ramadhan tentunya setiap tahun adalah bulan yang sangat dinanti-nanti umat Islam di seluruh penjuru dunia. Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini memiliki beribu-ribu keistimewaan dan keutamaan. Pahala dan ampunan Allah bertebaran memenuhi setiap ruang dan waktu. Bulan Suci Ramadhan dapat menjadi bekal untuk menghadapi hari penghitungan kelak, oleh karena itu datangnya Bulan Ramadhan selalu disambut dengan penuh rasa bahagia dan suka cita oleh Umat Islam

Sedekah dibulan Ramadhan merupakan salah satu pintu berkah yang terbuka lebar untuk amalan dan ibadah, seperti diketahui Islam menganjurkan umatnya untuk banyak bersedekah, dan pada bulan Ramadhan, amalan ini menjadi sangat dianjurkan lagi agar semakin menjadi insan yang dermawan, pelit adalah akhlak yang buruk, bukanlah merupakan akhlak seorang mukmin sejati, namun begitu juga, sifat suka meminta-minta, bukanlah merupakan ciri dan akhlak seorang mukmin sejati, sejatinya seorang mukmin itu banyak memberi.

Orang-orang yang bersedekah selalu dimulyakan dan dijanjikan banyak keutamaan dan balasan yang menakjubkan bagi orang-orang yang bersedekah. Terdapat ratusan dalil yang menceritakan keberuntungan, keutamaan, kemuliaan orang - orang yang bersedekah, sedekah itu dapat menghapus dosa sesuai sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:

"Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614)

Sedekah dapat memberikan keberkahan dan bekal di hari akhir, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya." (HR. Muslim, no. 2588)

Apa yang dimaksud hartanya tidak akan berkurang? Itu karena harta selalu diberkahi dan dihindarkan dari bahaya maka pengurangan harta menjadi impas tertutupi oleh berkah. Kemudian jika secara dzatnya harta tersebut berkurang, maka pengurangan tersebut impas tertutupi pahala yang didapat, dan pahala ini dilipatgandakan sampai berlipat-lipat ganda, itu karena Allah SWT melipat gandakan pahala.

Tertulis dalam Surat Al-Baqarah ayat 261, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi maha mengetahui."

Sedekah akan memberikan rasa senang, dada yang lapang karena kita memberikan sedekah kepada orang lain yang membutuhkan, oleh karena itu bulan Ramadhan merupakan momen yang spesial sehingga karena bersedekah di bulan ini lebih dahsyat dibanding sedekah di bulan lainnya.

Sedekah juga menambah besar pahala puasa Ramadhan. Itu karena dengan bersedekah dapat menambah pahala puasa diri melalui pahala puasa karena berderma dengan orang lain, sehingga pahala menjadi berlipat ganda, seperti halnya membagikan hidangan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa maka berkahnya begitu istimewa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya." (HR. At Tirmidzi no 807, ia berkata: "Hasan shahih")

Inilah yang membuat suasana Ramadhan begitu istimewa dari bulan yang lain. Di Bulan Ramadhan Orang-orang bersemangat melakukan amalan kebaikan yang biasanya tidak seperti yang dilakukan pada bulan-bulan lainnya.

Namun didalam realita kehidupan sehari-hari ini tentang sedekah ternyata banyak ditemui orang yang meminta-minta bukan karena mereka susah, karena disinyalir banyak dari mereka, bahwa menjadi peminta-minta adalah sebuah profesi, sehingga seyogyanya kita saat ini, di zaman yang semakin maju ini, hendaknya dapat memilah dan selektif, dalam memberikan sedekah kita.

Tentu saja tidak dilarang memberikan sedekah pada orang lain dijalan, namun apakah itu merupakan solusi bagi mereka, ataukah malah membiasakan mereka untuk selalu meminta-minta, sehingga perlu dicermati ketika kita hendak bersedekah, sudah kepada orang yang tepatkah kita bersedekah sehingga apa yang sudah kita sedekahkan tidak berujung sia-sia belaka.

Pro Kontra Sedekah dijalan | Solopos.com
Pro Kontra Sedekah dijalan | Solopos.com
Dua sisi yang saling bersinggungan ini tinggal bagaimana saja kita menyikapinya dengan bijak, ada baiknya kita sedekahkan rezeki kita kepada yang benar-benar membutuhkan seperti halnya yang ada dipanti asuhan, panti jompo, para difabel dan disabilitas, dan tempat lainnya seperti masjid, gereja, pura dan sebagainya sehingga sedekah kita tepat sasaran dan tidak jadi percuma.

Sedekah dijalan tetap boleh-boleh saja dilakukan, namun patut kita ketahui, berbagai kalangan pemerintah sudah banyak yang menerapkan berbagai aturan daerah yang melarang untuk memberi sedekah kepada peminta-minta dijalan bahkan ada fatwa MUI yang menyatakan sedekah tersebut menjadi tidak sah karena tidak pada golongan orang yang tepat dan membutuhkan. Hal ini sebenarnya maksudnya baik karena dapat menyelamatkan amalan kita agar tidak terbuang percuma.

Oleh karena itu marilah kita tetap bijak menyikapinya mengapa sedekah dijalan menjadi pro dan kontra, padahal disatu sisi hati kita tergerak untuk membantu secara tulus dan ikhlas, itu semua kembali pada niat dan diri masing masing, apakah mau sedekah itu sia-sia atau menjadi berkah.

Just Sharing.

Salam.

Sigit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun